Pekan Olahraga dan Seni antar Madrasah Diniyah (Porsadin) ke-V diikuti 29 provinsi. Lima provinsi yang tak mengirimkan kontingennya yakni Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Papua Barat dan Maluku.
DARA| Bupati Bandung HM Dadang Supriatna mengucapkan selamat datang kepada para peserta atau kontingen Pekan Olahraga dan Seni antar Madrasah Diniyah (Porsadin) ke-V Tingkat Nasional 2022, yang dilaksanakan di Indoor Si Jalak Harupat Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis malam (1/12/2022).
Porsadin yang dilaksanakan dari 1-4 Desember 2022 ini, diikuti 29 Provinsi di Indonesia, dan disambut cukup antusias oleh banyak pihak, diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah.
“Selamat datang kepada para peserta Porsadin,” kata Bupati Dadang Supriatna saat menyampaikan sambutannya.
Bupati Bandung mengaku merasa bangga Kabupaten Bandung dijadikan tempat kegiatan Porsadin. “Saya yakin melalui kegiatan Porsadin ini dapat mengembangkan bakat dan minat para peserta. Selain itu meningkatkan keterampilan dari masing-masing peserta,” katanya.
Pekan Olahraga dan Seni antar Madrasah Diniyah (Porsadin) ke-V diikuti 29 provinsi. Dari 34 provinsi di Indonesia itu, 5 provinsi yang tak mengirimkan kontingennya yakni Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
Kalimantan Utara, Papua Barat dan Maluku.
Persadin ke-V tingkat nasional itu secara resmi dibuka oleh Direktur PD Pontren Prof Dr. H. Waryono, bersama pihak terkait, hadir perwakilan dari Kementerian Agama, jajaran Forkopimda Provinsi Jabar, Kabupaten Bandung dan pihak lainnya.
Ketua Panitia Atep Abdul Gopar mengatakan, dari 29 kontingen atau provinsi yang ikut serta pada Porsadin Tingkat Nasional itu, diikuti sebanyak 665 peserta, 325 offisial sehingga total keselurah secara nasional hampir 990 orang peserta dan offisial.
“Mereka akan memperebutkan juara dari 13 cabang yang dilombakan,” kata Atep.
Menurutnya, ke-13 cabang yang dilombakan itu, empat cabang olahraga di antaranya catur, bulutangkis, tenis meja dan lari sprin.
“Sementara cabang seni ada 9 yang di pertandingkan, diantaranya pidato bahasa Arab, pidato bahasa Indonesia, puisi Islam, cerdas cermat, murotal Wal’imla, Tahfiz Qur’an, MTQ dan MQK,” kata Atep.
“Para peserta Porsadin adalah para santri Diniyah Awaliyah maksimal berusia 14 tahun. Kegiatan Porsadin bertujuan menjalin silaturahmi seluruh siswa Diniyah dan guru dan pengurus FKDT seluruh Indonesia. Menggali potensi baik bidang akademi maupun bidang olahraga yang ada di Madrasah Diniyah,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur PD Pontren Prof. Dr. Waryono, dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan Porsadin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak sehingga kegiatan itu bisa terlaksana.
“(Porsadin) merupakan kegiatan unggulan bagi para santri untuk menyiapkan kedepan dan lebih kuat berkontribusi kepada masyarakat,” tuturnya.
Menurut Wayono, kegiatan Porsadin akan menjadi kabar baik bagi masyarakat. “Meski Kementerian Agama posisinya vertikal, namun kehadirannya diharapkan bisa lebih berkontribusi kepada pontren dan pendidikan Diniyah,” katanya.
Sementara itu Ketua Umum DPP FKDT Lukman Hakim menyatakan, Porsadin merupakan program Kementrian Agama, sehingga diharapkan tahun depan bisa dilaksanakan meski dengan sederhana. “Jawa Tengah sudah mengusulkan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah,” pungkasnya.
Editor: Maji