Disdik Bandung Barat Meminimalisir Tiga Dosa Besar Pendidikan, Apa Saja Tuh?

Kamis, 15 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat,Asep Dendih  (Foto: heny/ dara.co.id)

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat,Asep Dendih (Foto: heny/ dara.co.id)

Hal itu, untuk memagari agar anak didik tidak terjerumus dalam kubangan tiga dosa pendidikan tersebut.


DARA| Maraknya kasus perundungan dan pelecehan seksual terhadap anak belakangan ini, tidak luput dari pantauan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Kepala Disdik KBB Asep Dendih menyatakan, untuk meminimalisir hal itu terjadi, Disdik KBB menyelenggarakan sosialisasi tentang dosa besar pendidikan yang harus dipahami guru dan kepala sekolah.

“Kita mendorong sekolah untuk meminimalisir tiga dosa besar pendidikan, yaitu intoleransi, perundungan dan kekerasan seksual pada anak,” ujarnya di KBB, Kamis (15/12/2022).

Dalam sosialisasi tersebut, diberikan pemahaman tentang pentingnya memberikan pendidikan karakter pada anak.

Hal itu, untuk memagari agar anak didik tidak terjerumus dalam kubangan tiga dosa pendidikan tersebut.

Namun dari semua itu, sambung Asep, yang lebih penting adalah sikap keteladanan dari para pendidiknya. Justru pendidikan karakter bukan hanya diterapkan pada anak saja, namun gurupun sangat penting untuk memiliki karakter yang baik.

“Anak memiliki kecenderungan untuk meniru. Oleh sebab itu, tunjukkanlah keteladanan dari seorang guru terhadap anak-anak didiknya. Saya kira, ini bisa meminimalisir terjadinya kasus-kasus perundungan, kekerasan atau pelecehan di lingkungan sekolah,” tegasnya

Berbicara penyebab masih sering terjadinya tiga dosa pendidikan, kata Asep banyak faktor yang mendorongnya.

Mulai dari mudahnya mengakses berbagai informasi yang tidak diimbangi dengan sebuah filter, pengaruh lingkungan dan pergaulan, atau kurangnya pengawasan dari pihak keluarga dan sekolah serta faktor lainnya.

“Inilah yang harus disikapi secara bijak oleh semua pihak dan tentunya perlu ada upaya-upaya atau langkah-langkah nyata agar tidak lagi terjadi kasus-kasus itu,” bebernya.

Sementara, Pelaksana Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) KBB, Deden Irwan Kusumah menyebutkan, sepanjang tahun 2022 telah terjadi kasus terhadap anak dan perempuan sejumlah 52 kasus.

Dari jumlah tersebut, sekitar sebelas menimpa anak dengan kasus pelecehan dan perundungan.

“Dua kasus dari belasan kasus yang menimpa anak adalah perundungan. Kebanyakan kasus yang menimpa anak, adalah pelecehan,” jelasnya.

 

Editor: Maji

Berita Terkait

Kenapa Orangtua Indonesia Lebih Takut Anak Tak Sopan?, Simak Nih Hasil Survei Jakpat
Disperkim Kabupaten Sukabumi Siap Berkolaborasi Sukseskan Revalidasi Ciletuh Palabuhanratu
Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 di Jawa Barat Kondusif
Bupati Bandung Barat Belum Bersuara Terkait Putusan PTUN Atas Gugatan Rini Sartika
Halal Bihalal Pertama Pemprov Jabar, Begini Pesan Gubernur Dedi Mulyadi
Coach Nova Arianto Menjawab Mereka Yang Meragukan Kepelatihannya
Cetak Sejarah, Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia U17 di Qatar
156 Barang Tertinggal di LRT Jabodebek, Penumpang Bisa Laporan ke Contak Center Ini
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 April 2025 - 15:35 WIB

Kenapa Orangtua Indonesia Lebih Takut Anak Tak Sopan?, Simak Nih Hasil Survei Jakpat

Rabu, 9 April 2025 - 15:09 WIB

Disperkim Kabupaten Sukabumi Siap Berkolaborasi Sukseskan Revalidasi Ciletuh Palabuhanratu

Rabu, 9 April 2025 - 11:29 WIB

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 di Jawa Barat Kondusif

Selasa, 8 April 2025 - 19:54 WIB

Halal Bihalal Pertama Pemprov Jabar, Begini Pesan Gubernur Dedi Mulyadi

Selasa, 8 April 2025 - 13:41 WIB

Coach Nova Arianto Menjawab Mereka Yang Meragukan Kepelatihannya

Berita Terbaru

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman memonitor kondisi lalu lintas di sejumlah titik berpotensi macet lewat konferensi video bersama petugas Dinas Perhubungan Jabar yang tersebar di lapangan. (Foto: biro adpim jabar)

HEADLINE

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 di Jawa Barat Kondusif

Rabu, 9 Apr 2025 - 11:29 WIB