Mesin jahit yang digunakan bukan mesin jahit elektrik, melainkan mesin jahit tradisional yang mengandalkan kekompakan tangan dan kaki.
DARA | Sebanyak 24 undangan khusus kelompok perempuan berpengaruh di daerah yang terdiri atas pejabat gubernur, sekretaris daerah (sekda), istri gubernur, istri wakil gubernur dan istri sekda memeriahkan kegiatan menjahit Bendera Merah Putih dalam rangka Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke-94 di Balai Raya Semarak, Bengkulu.
Mesin jahit yang digunakan bukan mesin jahit elektrik, melainkan mesin jahit tradisional yang mengandalkan kekompakan tangan dan kaki.
Bendera Merah Putih yang sudah selesai dijahit akan dibawa pulang ke daerah mereka masing-masing untuk dikibarkan pada setiap upacara.
Kegiatan menjahit Bendera Merah Putih ini menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga adalah untuk mengenang Fatmawati Soekarno yang pada tahun 1944 menjahit cikal bakal Bendera Pusaka Merah Putih.
Saat itu, Fatmawati menjahit Bendera Merah Putih didasarkan atas keyakinan kuat bahwa Indonesia tidak lama lagi merdeka.
“Menjahit Sang Saka Merah Putih merupakan bukti nyata sumbangsih seorang Ibu Fatmawati yang penuh keikhlasan membangun fondasi bangsa. Inspirasi peran Ibu Fatmawati yang turut berkontribusi mengisi kemerdekaan juga filosofi menjahit perlu dilestarikan agar generasi muda bisa memetik teladan baik bahwa berkontribusi, berperan, berkarya, berkreasi, sesuai dengan porsi masing-masing jika dilakukan dengan sepenuhnya adalah fondasi dari keberhasilan yang sesungguhnya,” ujar Menteri PPPA.
“Filosofi tersebut merupakan cikal bakal awal agenda Menjahit Bendera Merah Putih: “Menjahit Semangat Generasi, Merawat Pertiwi” dalam rangkaian Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-94 di Bumi Rafflesia, Bengkulu,” imbuhnya.
Peran penting dari seorang Fatmawati Soekarno dalam merajut identitas dan fondasi bangsa Indonesia tidak dapat dipungkiri. Menteri PPPA menegaskan, kini para penerus bangsa harus ikut serta dalam merawat pertiwi.
Warisan sejarah atas jasa Ibu Fatmawati yang memberikan keteladanan tentang pentingnya pengorbanan, memupuk semangat, serta menjaga mimpi di tengah segala keterbatasan yang ada sejatinya harus terus dijaga dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kita perlu mengobarkan kembali makna dari momentum sejarah perjuangan Ibu Fatmawati juga ibu-ibu Indonesia lainnya yang telah menempuh jalan panjang untuk mewujudkan peran dan kedudukan perempuan Indonesia dalam berkehidupan berbangsa dan bernegar,” kata Menteri PPPA.
“Menjahit Bendera Merah Putih menjadi tanda bukti hormat atas perjuangan Ibu Fatmawati sekaligus mengingatkan seluruh pihak untuk selalu meneladani sikap kenegarawanan dari seorang Ibu Negara Republik Indonesia pertama,” imbuhnya.
Sebagaimana Fatmawati Soekarno melahirkan Sang Saka Merah Putih dari kedua tangannya untuk dikibarkan pertama kali pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, hasil karya dan jerih payah para perempuan kini juga menjadi harapan besar akan terwujudnya semangat dalam memberdayakan perempuan.
Perempuan memiliki peranan krusial dalam menjahit semangat generasi, mendidik anak cucu kelak, dan mencetak para pemimpin bangsa di masa mendatang.
“Teladanilah makna dari peranan Ibu Fatmawati dan sadarilah bahwa maju mundurnya sebuah bangsa ada di tangan kaum perempuan dan ibu. Jika perempuan berdaya dan maju, maka berdaya dan majulah negaranya. Selamat Hari Ibu wahai perempuan Indonesia. Perempuan Berdaya, Indonesia maju!” ujar Menteri PPPA, seperti dikutip dari laman resmi KemenPPPA, Kamis (22/12/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah mengemukakan prosesi menjahit bendera merah putih merupakan bentuk napak tilas perjuangan Fatmawati Soekarno.
Nilai perjuangan yang dilakukan oleh Fatmawati Soekarno untuk Indonesia yang mengilhami perempuan Indonesia untuk terus bergerak dan memperjuangkan hak serta kesetaraan harus terus dilakukan.
Gubernur Bengkulu pun mengucapkan rasa terima kasih atas kehadiran Menteri PPPA dan seluruh tamu undangan di Bumi Rafflesia.
“Sebagai tuan rumah, saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran ibu-ibu luar biasa dari berbagai provinsi di Indonesia untuk bersama-sama merayakan Hari Ibu. Suatu penghormatan bagi kami, pemerintah Provinsi Bengkulu, turut berkontribusi dalam momentum bersejarah ini. Tidak lupa juga saya ucapkan selamat Hari Ibu kepada seluruh perempuan Indonesia, semoga tetap semangat, selalu sehat, semakin berdaya, dan memberikan peran-peran besar yang produktif untuk pembangunan Indonesia sekarang dan di masa yang akan datang,” tutur Gubernur Bengkulu.
Kegiatan menjahit bendera merah putih juga di hadiri oleh para Menteri PPPA periode sebelumnya, yaitu Linda Amalia Sari Gumelar dan Yohanna Susana Yembise yang turut meninjau hasil karya jahit peserta.
Selain kegiatan menjahit bendera merah putih, terdapat pameran display Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) khas Bengkulu, makanan favorit Fatmawati Soekarno, makanan sehat cegah stunting, serta rempah dan herbal nusantara.
Editor: denkur | Sumber: KemenPPPA