Sukabumi memiliki ragam budaya yang hingga kini masih lestari. Namun, sayangnya kini belum punya museum budaya.
DARA | Bupati Sukabumi H Marwan Hamami pun berharap dukungan dari pemerintah daerah dan provinsi agar keinginan memiliki museum budaya itu terkabul.
Bupati menjelaskan, keberadaan museum nantinya akan menjadi sumber informasi pengetahuan sekaligus sebagai langkah penting dalam pelestarian kebudayaan.
Bupati mengatakan begitu dalam acara Riksa Budaya Sabilulungan yang juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Lapang Cangehgar Palabuhanratu, Jumat (23/12/22).
Bupati bersyukur karena kabupatennya memiliki warisan budaya benda dan tak benda yang sangat beragam yang hingga kini masih dilestarikan, mulai dari manuskrip, tradisi lisan, ritus, adat istiadat, dan cagar budaya.
“Kami juga bersyukur bahwa Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang berkembang di Kabupaten Sukabumi telah ditetapkan menjadi WBTB Nasional tahun 2021, diantaranya jipeng, angklung dogdog lojor, dan tari cepet,” ujar bupati.
Dikatakan bupati, Kabupaten sukabumi memiliki komunitas adat tradisional yang masih mempraktekkan nilai- nilai tradisi, diantara kasepuhan gelar alam, kasepuhan sirna resmi, dan kasepuhan ciptamulya.
Kasepuhan adat tersebut harus terus dijaga dan dilestarikan bersama agar bisa menjadi modal budaya untuk pengembangan jati diri dan penguatan karakter kepribadian masyarakat Kabupaten Sukabumi dan Bangsa Indonesia.
Soal WBTB tersebut, lanjut bupati, diantaranya nyimur, mipit pare banten kidul, gacle, gekbreng, dan seren taun girijaya.
Editor: denkur