Situs Peninggalan Majapahit Ditemukan di Proyek Tol Malang-Pandaan

Sabtu, 9 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: viva

Foto: viva

DARA | JATIM – Situs bangunan kerajaan Majapahit ditemukan di proyek Jalan Tol Malang-Pandaan di Desa Sekarpuro, Kabupaten Malang. Situs itu berupa bangunan batu bata setinggi 4 meter dan berada di sisi barat proyek bangunan tol itu.

Sebagian tumpukan batu bata itu tercecer karena kegiatan escavator dalam pengerukan tanah. Batu bata itu ditemukan sebulan lalu saat pengerukan tanah. Ukuran batu bata itu selebar 30 centimeter dengan panjang 45 hingga 60 centimeter.

“Melihat batu bata yang ada diperkirakan bangunan masa keemasan Majapahit. Diperkirakan sekitar abad 10 hingga abad 15,” kata arkeolog Universitas Negeri Malang, M Dwi Cahyono, Jumat, 8 Maret 2019.

Dwi mengatakan, dilihat dari lokasi, struktur bangunan dan letaknya yang berada di dekat sungai. Kemungkinan besar daerah ini merupakan perumahan zaman kerajaan Majapahit. Selain batu bata, di lokasi juga ditemukan guci, keramik, logam, koin dan perhiasan emas.

“Lokasi ini peradaban tua, dikenal sebagai Nagari Kabalan di bawah kekuasaan Majapahit. Sepertinya ini rumah orang kaya, dengan bukti ditemukannya koin, emas dan keramik. Kemungkinan itu impor dari China,” ujar Dwi.

Dengan penemuan ini, Dwi meyakini proyek tol Malang Pandaan di wilayah Sekarpuro banyak situs peninggalan kuno yang terpendam tanah. Ia meminta proyek pembangunan tol dihentikan sementara. Lokasi situs penemuan pertama harus disterilkan agar tidak merusak dan menghilangkan situs.

“Yang sudah jatuh ke tangan masyarakat harus diberi penyuluhan agar tidak dijual ke sembarang orang. Harus dilakukan penelitian, dan diescavasi untuk menemukan bentuk asli situs,” tutur Dwi.

Sementara itu, penemuan situs ini telah dilaporkan ke Badan Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur. Pihak BPCB telah melakukan peninjauan lokasi. Dalam waktu dekat BPCB akan melakukan penelitian untuk memastikan situs peninggalan Majapahit ini.

“Kita menunggu arkeolog dari Trowulan. Untuk menentukan ini perlu diescavasi atau tidak. Ini jelas peninggalan Majapahit, cuma ini rumah atau gapura atau bahkan menyerupai kolam renang. Perlu dilakukan escavasi,” kata Kordinator Wilayah BPCB, Malang Haryoto.***

Editor: denkur

Artikel ini ditayangkan viva dalam judul yang sama, Sabtu (9/3/2019)

 

Berita Terkait

Kala Menteri Kebudayaan Fadli Zon Mampir di Kantor PWI
Konser Dua Lipa Dibatalkan, Kemenpar Dorong Promotor Musik Optimalkan Persiapan Keamanan
DPD RI Apresiasi “Pahlawan Seni Budaya” Tim Muhibah Angklung
Swiss-Belinn Kemayoran Sambut Tahun Baru 2025 dengan The Colorful Party
Tips Packing Cerdas untuk Musim Dingin: Esensial Liburan yang Wajib Dibawa
bank bjb Manjakan Penikmat Jazz Di The Papandayan Jazz Fest 2024
Pemkab Subang Gelar Sisingaan Terpanjang di Dunia Raih Rekor Muri
NOMINATOR FFI 2024 “Koes Plus Bom Grupo Musica”
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 13 November 2024 - 09:34 WIB

Kala Menteri Kebudayaan Fadli Zon Mampir di Kantor PWI

Senin, 11 November 2024 - 16:58 WIB

Konser Dua Lipa Dibatalkan, Kemenpar Dorong Promotor Musik Optimalkan Persiapan Keamanan

Senin, 11 November 2024 - 12:27 WIB

DPD RI Apresiasi “Pahlawan Seni Budaya” Tim Muhibah Angklung

Kamis, 31 Oktober 2024 - 16:51 WIB

Swiss-Belinn Kemayoran Sambut Tahun Baru 2025 dengan The Colorful Party

Selasa, 29 Oktober 2024 - 19:08 WIB

Tips Packing Cerdas untuk Musim Dingin: Esensial Liburan yang Wajib Dibawa

Berita Terbaru