Pesan Surat An-Nahl Ayat 126, Kesedihan Rasulullah SAW

Jumat, 27 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam konteks manusia biasa, Rasulullah Muhammad SAW juga pernah dilanda kesedihan, bahkan hingga meneteskan air mata.


وَاِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوْا بِمِثْلِ مَا عُوْقِبْتُمْ بِهٖۗ وَلَىِٕنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِّلصّٰبِرِيْنَ

Artinya: “Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.” (QS An-Nahl: 126)

Kutipan ayat di atas diturunkan ketika Nabi Muhammad SAW bersedih karena salah satu pasukan yang dicintai yang juga paman kandung beliau, Hamzah gugur dalam Perang Badar.

Nama lengkapnya adalah Hamzah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abd Manaf Al-Quraisy dan biasa dipanggil Abu Imarah.

Menurut Syekh Muhammad Sa’id Nursi dalam bukunya, “Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah” (Diterjemahkan oleh Khoirul Amru Harahap dan Achmad Faozan, 2005, Pustaka al-Kautsar), dia digelari Sayyid Asy-Syuhada atau Penghulu Para Syuhada, bahkan bergelar Asadullah (Singa Allah) dan Asad Ar-Rasul (Singa Rasulullah).

Pria muda Quraisy yang paling mulia dan paling kuat kesadaran akan harga dirinya ini, juga merupakan seorang pemanah andal, dia cerdas, dan bahkan akhlaknya pun mulia.

Dalam buku itu disebutkan pula bahwa Rasulullah mempercayai Hamzah sebagai orang pertama yang membawa Panji dalam Islam.

Dia juga ditunjuk sebagai komandan 30 pasukan berkuda dari kalangan Muhajirin dalam Perang Saiful Bahar.

Ketika Perang Badar berlangsung, Syekh Sa’id Nursi mengatakan Hamzah, dengan mengandalkan dan bersenjatakan dua pedang, berhasil mengalahkan dan membunuh beberapa pasukan musuh, seperti Syaibah bin Rubai’ah, pahlawan tentara kafir Quraisy, Thuma’ah bin ‘Ady, dan lainnya.

Akan tetapi, Hamzah akhirnya gugur sebagai syahid karena tikaman tombak Wahsy bin Harb, budak milik Jubair bin Muth’im.

Bahkan, jika Hindun binti Utbah, istri dari Abu Sufyan bin Harb, membedah perut Hamzah dan mengunyah hatinya.

Tidak hanya sampai di situ, tentara orang-orang musyrik juga memotong hidung dan kedua telinga Hamzah, lalu mencincang jasadnya.

Rasulullah sangat bersedih atas kejadian ini. Saat itu Beliau mengatakan, “Tidak akan ada lagi orang yang mengalami sepertimu, wahai Hamzah. Aku belum pernah mengalami kondisi sesedih ini. Jibril datang dan memberitahu bahwa nama Hamzah termaktub di penghuni langit yang tujuh dengan nama Hamzah bin Abdul Muthalib, Asad Allah (singa Allah) dan Asad Rasulih (singa Rasul Nya).”

Selanjutnya Beliau mengatakan, “Demi Allah, jika suatu hari nanti Allah menganugerahkan kemenangan kepada kita atas mereka, maka kita akan mencincang jasad-jasad mereka, di mana seorang arab pun belum pernah melakukan yang sepertinya.” Saat itulah diturunkan firman Allah, Al-Qur’an Surat An Nahl ayat 126.

Berdasarkan Tafsir yang diterbitkan Kementerian Agama Republik Indonesia, dalam ayat ini Allah menegaskan kepada kaum Muslimin, yang akan mewarisi perjuangan Nabi Muhammad dalam menyebarkan agama Islam, untuk menjadikan sikap Rasul di atas sebagai pegangan dalam menghadapi lawan.

Dari tafsir tersebut disebutkan bahwa Pedoman dakwah yang diberikan Allah pada Surat An Nahl ayat 126 ini, adalah pedoman dalam medan dakwah dengan lisan, hujjah lawan hujjah. Dakwah berjalan dalam suasana damai.

Demikian dikutip dari sebuah artikel yang ditayangkan di laman mui.or.id berjudul: Pesan Surat An-Nahl Ayat 126, Hanzah, Kesedihan Rasulullah SAW yang ditulis oleh Muhamad Saepudin/Nashih.

Editor: denkur

Berita Terkait

Kurikulum Berbasis Toleransi, Kemenag Terbitkan Buku Teks PAI dan Budi Pekerti
Inilah Sederet Doa Nabi Muhammad yang Cocok Dibaca di Hari Maulid Nabi
Khutbah Jumat: Tiga Perkara Di Balik Sikap Istiqamah
Daftar ke KPU Jakarta, Bang Emil-Suswono Diantar Ondel-ondel, Pramono Anung-Rano Karno Naik Oplet Si Doel
Program Qur’an Call dan Tuli Mengaji Raih Penghargaan dalam Ajang Zakat Awards 2024
UPTQ UIN SGD Bandung Mencetak Generasi Qurani
Catatan Diskusi Paramadina: “Etika Islam tentang Perang dan Damai”
Seperti Ini Saat Santriwati Tunanetra Diwisuda Tahfizh Nasional 2024 Kategori 30 Juz
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 13:41 WIB

Kurikulum Berbasis Toleransi, Kemenag Terbitkan Buku Teks PAI dan Budi Pekerti

Senin, 16 September 2024 - 12:54 WIB

Inilah Sederet Doa Nabi Muhammad yang Cocok Dibaca di Hari Maulid Nabi

Jumat, 30 Agustus 2024 - 10:51 WIB

Khutbah Jumat: Tiga Perkara Di Balik Sikap Istiqamah

Rabu, 28 Agustus 2024 - 17:37 WIB

Daftar ke KPU Jakarta, Bang Emil-Suswono Diantar Ondel-ondel, Pramono Anung-Rano Karno Naik Oplet Si Doel

Jumat, 19 Juli 2024 - 18:44 WIB

Program Qur’an Call dan Tuli Mengaji Raih Penghargaan dalam Ajang Zakat Awards 2024

Berita Terbaru