DARA | BANDUNG – Bagi Pemkab Bandung, pos pelayanan teroadu (Posyandu) merupakan garda terdepan proses pembangunan, sebagai kabupaten sehat. Oleh karena itu keberadaan Posyandu di daerah ini terus ditingkatkan dijadikan sebagai Posyandu terintegrasi.
Posyandu terintegrasi, menangani ibu hamil, bayi, gizi, tumbuh kembang anak, Keluarga berencana (KB), stimulasi edukasi, dan balita. Namanya juga pelayanan terpadu, menurut Bupati Bnadung, H Dadang M Naser, semua harus berkontribusi terpadu secara sabilulungan mendukung programnya.
“Apalagi sekarang sudah terbentuk 1.949 Posyandu mandiri dari jumlah keseluruhan 4. 288 Posyandu,” katanya, saat menerima Tim veifikasi Lapangan Lomba Posyandu Tingkat Nasional Tahun 2019 di rumah jabatan Bupati Bandung, Soreang, Senin (11/3/2019).
Hingga saat ini, lanjut dia, baru tercapai 45,45 % Posyandu berstrata mandiri, “Insyaallah target tahun 2019 naik menjadi 60 %. Tentu saja ini harus diimbangi dengan kerja keras dan kreativitas pembinaan posyandu, agar output terhadap masyarakat lebih berdampak nyata,” ujarnya.
Ia menegaskan, dengan peran serta TP PKK, melalui kader kesehatan, derajat kesehatan Kabupaten Bandung menunjukkan tren positif. Hal tersebut diukur dari usia harapan hidup.
“Kalau usianya panjang dan amalnya baik, maka itulah orang pilihan tuhan karena sebaik-baiknya manusia itu orang yang diberi umur panjang dan kinerjanya baik,” kata bupati.
Sementara itu, dengan terpilihnya Posyandu Teratai 21 Desa Ciwidey sebagai wakil dari Jawa Barat pada lomba Posyandu tingkat nasional, Ketua Tim Verifikasi Lomba Posyandu Tingkat Nasional Tahun 2019, Drs. Wawan Munawar Kholid, menyebutkan, semua tahapan penilaian Posyandu harus melewati tiga poin, yakni input, proses dan output di lapangan. Keterpaduan tiga point tersebut harus diverifikasi langsung untuk memastikan dampaknya kepada masyarakat di Ciwidey.
Dari enam besar ini, menurut dia, Posyandu harus menjalankan keterpaduan tiga point tadi, nanti pihkanya mengakumulatifkan nilainya. “Apakah fakta di lapangan sesuai laporan data yang kami terima atau bahkan kondisi di lapangan lebih bagus. Apalagi sudah ada 27 inovasi yang dilakukan posyandu Teratai ini untuk masyarakat di Desa Ciwidey.”
Dia berharap, dalam menjalankan Posyandu di seluruh wilayah nusantara para kepala daerah dan jajarannya, bisa memberi perhatian. Posyandu merupakan pintu gerbang untuk mensejahterakan masyarakat, baik dari segi kesehatan, ekonomi, sosial maupun pendidikan.***
Editor: Ayi Kusmawan