Berbagai inovasi terus dikembangkan PAM Tirtaraharja dalam mengoptimalkan pelayanan.
DARA | Direktur Operasional Perumda Air Minum Tirtaraharja, Asep Teddy Setiabudi memastikan pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.
Teddy mengakui, masih banyak pengaduan dari pelanggan melalui berbagai platform, baik melalui media sosial, telepon, whatsapp, atau datang langsung ke kantor.
“Kami terus berusaha secepat mungkin merespon setiap pengaduan yang diterima karena kami memang memiliki mekanisme yang selama ini sudah kami laksanakan yang disebut Customer Relation Management dimana kami menargetkan respon cepat 1×24 jam pada setiap pengaduan,” tutur Teddy melalui sambungan telepon, Kamis (16/2/2023).
Ia menjelaskan ada beberapa jenis pengaduan pelanggan yang masuk diantaranya pengaduan bersifat administratif, pengaduan bersifat tekhnis, dan pengaduan yang muncul karena adanya persoalan kondisi alam.
Dalam kaitan pengaduan administratif seperti tagihan, Teddy mengatakan pihak perusahaan memiliki aturan jatuh tempo penagihan pelanggan tanggal 15 setiap bulannya, jika lebih dari tanggal tersebut pelanggan akan terkena denda.
“Kami berharap pelanggan tidak sampai kena denda karena akan menambah beban biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan, jadi kami memang senantiasa mengingatkan kepada pelanggan agar bisa melakukan pembayaran tepat waktu,” ujarnya.
Jika pelanggan memiliki kesulitan dalam pembayaran tagihan, Teddy menyebut pihaknya bisa membantu memberikan keringanan misalnya dengan cara pelanggan dapat melakukan pembayaran dengan mencicil agar tagihannya tidak terus terakumulasi sehingga menjadi beban pelanggan.
Selain itu, jika ada pengaduan bersifat tekhnis atau yang berkaitan dengan gangguan kondisi alam, pihaknya juga telah memiliki petugas yang siap merespon dengan cepat.
Dicontohkan Teddy, ketika terjadi banjir bandang yang berdampak terhadap air produksi yang melebihi dari kapasitas instalasi pengolahan, biasanya kondisi air baku memiliki tingkat kekeruhan yang relatif tinggi, maka aliran air harus dihentikan dalam waktu tertentu.
“Sebagai alternatif, biasanya kami memberikan bantuan pelayanan melalui tangki, karena biasanya ketika air baku yang sudah relatif layak diolah menjadi air minum, pengolahannya membutuhkan waktu untuk pengisian pipa yang mana pipa itu itu harus standar, kemudian jika pipa itu terjadi kebocoran karena kemasukan udara, kita lakukan normalisasi yang memang mebutuhkan waktu kisaran 12-24 jam,” jelas Teddy.
Teddy menyadari informasi-informasi tersebut belum tersampaikan dengan baik kepada semua pelanggan, namun pihaknya akan terus meningkatkan mekanisme sosialisasi agar pelanggan merasa puas.
Sementara itu, Sekretaris Perumda Air Minum Tirtaraharja, Welly Nugraha menyebutkan pihaknya akan segera meluncurkan sebuah aplikasi untuk mempermudah jangkauan terhadap pelanggan, hal tersebut seiring dengan kemajuan tekhnologi yang sudah serba digital.
Selain itu, pelanggan juga bisa dengan mudah mengajukan pengaduan melalui whatsapp center dengan nomor 082136866866.
“Biasanya kita banyak menemukan pelanggan itu melakukan pengaduan melalui berbagai platform media sosial, namun sebenarnya jika pelanggan mengadukan melalui call center resmi pasti kami akan cepat merespon dan petugas kami selalu siap membantu,” ujar Welly.
Editor: denkur