Terungkap penyebab keracunan massal di Gununghalu tempo hari, yakni berasal dari nasi putih yang terkena bakteri staphilococus aureus.
DARA | Begitu hasil uji labolatorium kesehatan. Sedangkan makanan lainnya, seperti ayam goreng, tumis bihun, dan tumis kentang dinyatakan aman.
Sebelumnya, 90 warga Cilangari Gununghalu Kabupaten Bandung Barat mengalami keracunan setelah menyantap nasi boks saat pengajian peringatan Isra Mi’raj di Masjid As Saniyah, Sabtu (11/2/2023).
Dua warga meninggal dunia meski sempat dirawat di RSUD Cililin.
Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, membawa sempel makanan dari nasi boks untuk diuji laboratorium.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, Hernawan Widjayanto menjelaskan, staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif yang memiliki sifat resistensi terhadap panas.
Menurutnya, bakteri jenis ini banyak ditemukan pada permukaan kulit, lubang hidung, serta bagian tenggorokan dalam tubuh manusia dan hewan.
Bakteri tersebut, bisa berkembang biak dengan pesat manakala pindah ke makanan. Bahkan bisa menimbulkan infeksi.
“Gejala yang ditimbulkan jika mengalami infeksi ini adalah diare, nyeri dan kram perut, hingga mual dan muntah,” ujarnya, saat dihubungi, Jum’at (17/2/2023).
Gejala itu pula yang dialami warga Cilangari usai menyantap makanan nasi boks.
Ia menjelaskan, apabila makanan sudah terkontaminasi oleh bakteri tersebut, maka makanan itu menghasilkan racun dan tentunya membuat seseorang yang menyantapnya jadi sakit.
Sifat dari bakteri staphylococcus ini sebenarnya dapat dibunuh melalui proses pemasakan. Namun racunnya tidak secara otomatis hancur, bahkan masih bisa menyebabkan penyakit.
Hernawan juga menjelaskan, makanan yang disimpan pada suku kamar, bisa menimbulkan perkembang biakan bakteri dan menghasilkan racun.
Oleh karena itu, ia meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menyimpan dan mengolah makanan agar tidak menjadi racun bagi tubuh.
“Demi menjaga kesehatan tubuh kita, alangkah baiknya kita berhati-hati saat menyimpan dan mengolah makanan itu,” tuturnya.
Editor: denkur