DARA | Bagaimana penembakan brutal di dua masjid di Christchurch itu terjadi? Seorang korban yang selamat bernama Ramzan Ali mencoba memutar kembali memorinya dan menceritakan kepada wartawan apa yang dia ingat.
Ramzan Ali selamat karena ia bersembunyi di bawah bangku. Sembari begitu ia melihat jelas tragedi mengerikan itu berlangsung.
“Saya berpikir jika pelaku mungkin kehabisan peluru dan saya hanya dapat berdoa sambil menunggu, berharap semoga senjata pelaku kehabisan peluru,” ujar Ali kepada Newshub, seperti dilansir New York Post, Sabtu (16/3/2019).
Ali mengatakan saat tembakan terdengar, jamaah di Masjid Al Noor, sekitar Hagley Park baru saja memulai ibadah shalat Jumat. Seorang pria yang berada di sebelahnya tiba-tiba mengatakan untuk tidak bangun terlebih dahulu. Namun, ia kemudian ditembak, bahkan langsung di bagian dada.
“Saya kemudian melihat pria bersenjata itu menembak orang yang ada di sebelah saya, langsung di bagian dada,” kata Ali seperti dilansir Republika.
Saat itulah, ia bergegas menuju sebuah bangku dan bersembunyi di bawahnya. Ali mengatakan serangan semakin brutal, bahkan darah memercik ke arahnya. “Darah itu memercik ke arahku dan aku berpikir apa yang akan terjadi kepadaku, beruntung aku masih hidup saat ini,” Ali menambahkan.
Ali mengatakan penembakan sempat berhenti sesaat. Saat itu, nampaknya pelaku yang diketahui sebagai seorang pria bernama Brenton Tarrant sedang mengisi ulang senapannya. “Saya adalah orang terakhir yang keluar dari masjid hidup-hidup,” kata Ali.
Penembakan di dua masjid di Christchurch, yaitu Masjid Al Noor dan Masjid Lindwood terjadi pada Jumat (15/3) kemarin. Sebanyak 49 orang dilaporkan tewas dan 42 lainnya terluka dan tengah mendapat perawatan di rumah sakit.***
Editor: denkur
Bahan: Republika