Sebanyak 11 keluarga warga RW 08 dan 09 Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat dijanjikan akan mendapat bantuan jamban keluarga atau MCK. Namun, hingga kini tidak terealisasi dan tidak ada kejelasan juga.
DARA | Demikian dikatakan Kepala Desa Tanjungwangi, Salimudin saat ditemui terkait warga di RW 08 dan RW 09 ada yang tidak memiliki jamban keluarga, Jum’at (23/6/2023).
“Waktu itu sudah didata oleh orang Puskesmas dan ada juga PUTR (Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang) yang datang kesini. Katanya kuota untuk daerah kita hanya 11 KK saja dari 17 KK yang kita ajukan,” kata Salimudin.
Berdasarkan informasi itu, kemudian pihaknya menyerahkan daftar nama sebagai calon penerima dan calon lokasi (CPCL) kepada pihak Puskesmas setempat.
Sebanyak 11 KK ini, diprioritaskan untuk mendapat bantuan tersebut, sebagai warga binaan yang anaknya mengalami stunting.
Lantaran belum ada realisasinya, maka hal itu ia sampaikan pada Kecamatan Cihampelas dan Pemkab Bandung Barat.
“Saya sudah bicarakan dengan Pak Sekda, untuk pengajuan bantuan pembangunan MCK ini. Pak Sekda meminta kita membuat RAB-nya,” jelas Salimudin.
Ia berharap bantuan itu segera bisa terealisasikan, lantaran kondisi warganya ini tergolong kurang mampu.
Warga di dua RW tersebut, bermata pencaharian sebagai buruh, petani dan pedagang.
“Banyak juga yang membuat tusuk sate untuk kebutuhan sehari-hari mereka,” ujarnya.
Sebelumnya, Camat Cihampelas Iis Supriadi mengungkapkan kondisi lingkungan warga dua RW tersebut cukup memprihatinkan.
Mereka diantaranya tidak memiliki jamban keluarga, kalaupun ada dibuat alakadarnya yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Bahkan masih ada diantaranya yang buang air besar di kebun atau sering disebut dolbon (modol di kebon dalam Bahasa Sunda).
Untuk kebutuhan air bersih, warga di sana hanya mengandalkan sumber mata air yang dialirkan melalui pipa-pipa kecil
Hal itu diketahui Iis, melakukan pembinaan ke warga yang anaknya mengalami stunting.
Editor: denkur