DARA | BANDUNG – Bunda Literasi Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Hj Kurnia Agustina Dadang M Naser, menyebutkan, saat ini, khususnya anak-anak, lebih senang bermain gadget dari pada membaca buku, menulis atau mencari pengetahuan lainnya. Apalagi membudayakan berliterasi.
Karena itu, dengan misi membangun kualitas SDM dan budaya literasi masyarakat, Kurnia Agustina mengukuhkan 31 orang ketua TPPKK kecamatan, sebagai Bunda Literasi Kecamatan, di Gedung Dewi Sartika Soreang, Senin (18/3/2019).
Upaya tersebut dilakukan agar budaya baca masyarakat bisa terbangun melalui kehadiran sosok ibu sebagai teladan. Selain menjadi teladan bagi keluarga, lanjut dia, sosok ibu ini akan menjadi peran sentral membangun karakter anak-anak.
“Sedangkan pengukuhan ini merupakan agenda mendukung giat Bunda literasi Kabupaten Bandung, khususnya dalam membudayakan literasi untuk membangun SDM masyarakat di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung,” katanya.
Dia berharap, terbentuknya kepengurusan struktur bunda literasi tidak hanya sampai di kecamatan, melainkan hingga ke tingkat desa. “Mudah-mudahan, akan lahir Bunda Literasi Desa di 270 desa dan 10 kelurahan.”
Mereka, menurut Kurnia, harus mampu merangkul komunitas-komunitas TBM (taman baca masyarakat) yang sudah ada di tengah-tengah masyarakat. Sehingga keberadaannya bisa menjadi penyeimbang maraknya pemakaian gawai, serta memaksimalkan keberadaan perpustakaan desa.
Selain menguatkan peran para ketua TP PKK Kecamatan sebagai Bunda Literasi Kecamatan, dia berpesan, ke 31 orang yang dilantik tersebut bisa mempromosikan, mengajak, memfasilitasi, dan memberi teladan atas kecintaan terhadap literasi. Gerakan membaca dan budaya literasi harus digaungkan, karena bisa menjadi solusi untuk pembentukan karakter generasi muda terbaik bangsa.
Untuk Ketua TP PKK Kecamatan se Kabupaten Bandung yang baru dikukuhkan menjadi kunia, berpesan agar bisa mengoordinasikan juga merangkul komunitas pegiat literasi yang banyak tersebar di masyarakat.
Editor: Ayi Kusmawan