Sempat heboh, orang tua siswa SD Negeri Cipeundeuy dipungut iuran sebesar Rp125 ribu untuk membeli kursi dan meja belajar. Faktanya begini.
DARA | Iuran itu katanya dipungut oleh pihak sekolah. Namun, ternyata bukan. Iuran itu adalah inisiatif para orangtua siswa.
“Sambil menunggu bantuan mebeler dari dinas pendidikan, kami rapat antarkorlas untuk membeli kursi dan meja. Itu juga baru usulan,” kata salah seorang Korlas SDN Cipendeuy, Herlina kepada wartawan, Selasa (18/7/2023).
Ia menyebutkan, iuran sebesar Rp125 ribu tersebut baru sebatas pengajuan diantara para orang tua dan bukan kebijakan pihak sekolah.
Sebelumnya, para siswa belajar di lantai hanya beralaskan karpet di ruangan baru. Namun, para orang tua akan mengkaji kembali untuk iuran tersebut.
“Belum ada keputusan dan memang urunan ini pihak sekolah tahu tapi ini keinginan korlas,” kata Herlina.
Jika mebeler sudah dikirim dari Disdik KBB, maka uang iuran tersebut akan dikembalikan kembali kepada orang tua murid.
Terkait adanya insiatif para orang tua mau iuran, berdasarkan pertimbangan bahwa hal itu buat kepentingan para anaknya. Herlina menyatakan heran, dimana letak kesalahan bantuan yang akan para orang tua berikan pada pihak sekolah.
“Beli kursi meja toh itu untuk anak-anak kita juga jadi apa salahnya kita ikut membantu juga,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, mebeler tersebut tidak hanya untuk satu ruangan kelas saja. Tapi untuk kursi di kelas lain yang sudah tidak layak pakai. “Sekali lagi ini bukan keputusan sekolah tapi korlas,” imbuhnya.
Para orang tua siswa memaklumi belum turunnya bantuan mebeler dari Disdik KBB, sehingga pihak sekolah berinsiatif iuran.
Terpisah, Kepala SDN Cipeundeuy, Siti Halimah mengatakan, pihaknya sudah mengajukan kepada dinas pendidikan untuk mebeler.
“Sudah akan diberikan oleh disdik. Tapi itu kan ada waktunya tidak sembarangan,” katanya.
Mebeler yang dibutuhkan, untuk empat ruang jelas dari 28 kelas yang tersedia. “Sudah kami ajukan tinggal menunggu waktu saja,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Wawan Hermawan mengatakan, bantuan mebeler untuk SDN Cipandeuy sudah disiapka namun masih menunggu regulasinya.
“Jadi butuh waktu tidak begitu saja diberikan,” katanya.
Belum tersedianya mebeler pada salah satu ruang kelas, Wawan memastikan tidak akan mengganggu kegiatan belajar mengajar karena menggunakan sistem shif.
Pihaknya juga memastikan, iuran Rp125 ribu merupakan inisiatif orang tua siswa.
“Kami sudah kroscek kepada kepsek dan itu inisiatif dari orang tua siswa,” ujarnya.
Editor: denkur