Kemendikbudristek bekerja sama dengan Komisi X DPR menggelar nonton bareng gratis Film Indonesia. Seperti ini serunya.
DARA | Penayangan Film Indonesia itu digelar di Lapangan Kampung Pasir Pogor, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Kamis malam (3/8/2023) malam.
Judul Film Indonesia yang diputar yaitu Film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga. Dibintangi Angga Yunanda dan Putri Marino.
Koordinator Kelompok Kerja Apresiasi dan Literasi Film Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Edy Suwardi, mengatakan, akan terus berupaya menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap film nasional.
Berbagai program untuk menjadikan film nasional menjadi raja di negerinya sendiri pun terus dikeluarkan.
“Salah satunya program nonton bareng penayangan film Indonesia gratis yang sudah menjadi agenda rutin kita. Film yang ditayangkan merupakan karya terbaik anak bangsa yang tidak hanya dapat memberikan tontonan tapi juga tuntunan dan edukasi,” ujarnya.
Menurut Edy, film yang ditayangkan dan diperkenalkan kepada masyarakat pada setiap kegiatan nonton bareng gratis ini tentunya yang mengandung nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Jadi bukan hanya tontonan semata, ungkapnya, tetapi juga ada unsur tuntunan dan edukasinya.
Selain yang mengandung unsur tontonan, tuntunan, dan juga edukasi, lanjut Edy, film yang diangkat juga tentunya lebih kepada yang bermuatan lokal. Salah satunya yang mengangkat kekayaan keragaman budaya dengan muatan-muatan lokal yang begitu beragam dan tersebar di seluruh Nusantara.
“Dengan harapan budaya Indonesia bisa lebih dikenal, dilestarikan, serta dimanfaatkan,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, menuturkan nobar Film Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap perfilman tanah air.
Juga kegiatan yang menjadi komitmen dan konsistensi bersama Direktorat Perfilman Musik dan Media (PMM) Kemendikbud Ristek RI untuk terus mendorong masyarakat agar mencintai film produk lokal Indonesia.
Ia menyebutkan, komitmen ini tentunya harus diikuti dengan konsistensi, sehingga pihaknya bersama kemendikbudristek dalam hal ini Direktorat Jenderal Kebudayaan, mempunyai program agar sedapat mungkin itu secara nasional ada 180 titik untuk penayangan film di seluruh Indonesia.
“Alhamdulilah Garut dan Tasik ada beberapa titik jadi akan lebih sering dan itu menjadi penting. Sehingga kami akan terus mendorong supaya produk Indonesia melalui pemutaran film ini akan lebih dikenal,” katanya.
Terkait Film yang ditayangkan, Ferdiansyah juga mengatakan bahwa pihaknya tidak gegabah dalam memberikan tontonan bagi masyarakat. Menurutnya, minimal harus ada tiga syarat utama yang harus mengandung unsur Edukasi, tuntunan dan tontonan
“Jadi sifatnya Edukasi tapi mengandung unsur budaya, Budaya Indonesia tentunya ya, baik itu budayanya yang sopan, ramah, tatakrama, etika, dan yang kedua sifatnya tuntutan yaitu memberikan Panutan atau contoh, kemudian yang ketiga Tontonan, yaitu hiburannya. Jadi itu yang menjadi syarat utama untuk kita dalam melakukan kegiatan nonton bareng produk Indonesia,” katanya.
Editor: denkur