Duh..Kasus Dugaan Pencabulan Anak Kembali Terjadi di Bandung Barat

Senin, 11 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (net)

Ilustrasi (net)

Kasus pencabulan anak dibawah umur terjadi di Bandung Barat

DARA | Terungkap dalam sebuah pengaduan di DP2KBP3A Bandung Barat, kemarin.

Pengaduan itu secara resmi disampaikan melalui Hotline Pemberdayaan dan Perlindungan Anak pada DP2KBP3A KBB, Jumat (8/9/2023).

Peristiwanya terjadi di salah satu kecamatan di Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) pada DP2KBP3A KBB, Rini Haryani mengatakan, baik korban maupun terduga pelakunya adalah anak-anak dibawah umur.

“Informasi yang kita terima dari laporan tim di lapangan, korbannya sudah ada 10 orang. Tapi yang lapor secara resmi ke kita, baru satu orang,” kata Rini Haryani di Ngamprah, Senin (11/9/2023).

Orang tua korban, hari ini juga melaporkan kasus pencabulan tersebut ke Polres Cimahi didampingi pihak DP2KBP3A KBB serta kepala desa setempat.

Sebelumnya, orang tua korban melakukan visum mandiri pada korban yang masih berusia di bawah umur, berjenis kelamin laki-laki. Hasil visum inilah yang akan dijadikan dasar pelaporan orang tua korban.

Sedangkan terduga pelakunya diketahui anak laki-laki masih berusia sekitar 15 tahun, lulusan sekolah dasar (SD).

Dikatakan Rini, sebenarnya yang terduga pelaku pencabulan terhadap sesama jenis ini sudah diamankan oleh Polsek Sindangkerta dengan kasus yang sama. Namun, karena kurang bukti serta disinyalir pelakunya masih anak-anak jadi dilepas lagi.

Pihaknya memang menerima pengaduan, baik melalui hotline maupun kontak langsung dari para pelapor. Namun hanya seorang yang melaporkan secara resmi ke hotline milik DP2KBP3A KBB.

“Sesuai ketentuan, untuk melaporkan sebuah kasus harus menyertakan identitas pribadi, berikut mengisi formulir yang kami sediakan,” kata Rini.

Rini mengatakan, menangani kasus ini dibantu tim lapangan Motivator Keluarga Sejahtera (Motekar). Lembaga kepanjangtangan DP2KBP3A Jabar.

Motekar bakal melakukan kunjungan atau “home visit”, baik ke keluarga korban maupun pihak yang diduga pelakunya. Maksudnya itu adalah pendampingan.

“Kita mau tahu, apakah anak itu (terduga pelaku) juga ada trauma serupa, sehingga melakukan ke yang lainnya. Kita juga bisa melakukan pendampingan, mengingat dia masih anak-anak,” ujar Rini.

Rini menyebutkan kasus pelecehan terhadap anak pada tahun 2023 di KBB cukup tinggi. Dari 52 kasus yang ditangani pihaknya, sekitar 85 persen terjadi pada anak-anak. Sisanya kasus KDRT dan menimpa perempuan.

Editor: denkur

Berita Terkait

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan
Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Lantik Ribuan PPPK, Bupati Jeje Ritchie Ismail Berikan Pesan Moral
BAZNAS Jabar Hadirkan Layanan Publik dan Konsultasi ZISWAF di Acara “ Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”
Bupati Bandung Barat, Pastikan Melanti Ribuan PPPK, Simak Penjelasan BKPSDM
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 18:29 WIB

Kabar Terbaru Kasus Dugaan Pelecehan Pasien oleh Oknum Dokter Kandungan di Garut

Rabu, 16 April 2025 - 19:53 WIB

BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan

Rabu, 16 April 2025 - 17:32 WIB

Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan

Rabu, 16 April 2025 - 14:32 WIB

Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini

Rabu, 16 April 2025 - 11:17 WIB

Lantik Ribuan PPPK, Bupati Jeje Ritchie Ismail Berikan Pesan Moral

Berita Terbaru