Gasifikasi biomassa adalah teknologi yang matang dengan biaya yang kompetitif untuk memproduksi hidrogen. Metode ini juga dapat menyelesaikan masalah ruang penyimpanan dan transportasi karena bahan baku yang berbentuk pelet.
DARA| Komunitas global makin intens mengurangi jejak karbon mereka, salah satunya dengan cara bertransisi dari sumber energi fosil ke sumber energi terbarukan. Hidrogen memiliki potensi yang menjanjikan sebagai bahan bakar yang bersih dan ramah lingkungan dan dapat mendukung upaya Indonesia untuk mengurangi emisi karbonnya sebanyak 31,89-43,2 persen sampai 2030.
Akan tetapi, masalah dalam pengembangan hidrogen sebagai bahan bakar hijau untuk sampai ke end user adalah biaya produksi yang tinggi, penyimpanan, serta suplai dan transportasi. Untuk itu, tim Dasher mengusulkan Biomass Gasification, mesin yang dapat mengubah bahan baku biomassa menjadi campuran gas (salah satunya adalah hidrogen) yang dikenal sebagai SynGas, dengan biaya yang lebih kompetitif.
Mengapa Biomass Gasification?
Biomassa merupakan sumber daya domestik yang melimpah. Ada lebih banyak biomassa yang tersedia daripada yang dibutuhkan untuk kebutuhan pangan dan pakan ternak.
Biomassa mendaur ulang karbondioksida. Tanaman mengkonsumsi karbon dioksida dari atmosfer sebagai bagian dari proses pertumbuhan alami mereka, saat mereka membuat biomassa, tumbuhan mengimbangi karbondioksida yang dilepaskan dari produksi hidrogen melalui proses biomass gasification (gasifikasi biomassa) dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang rendah.
Gasifikasi biomassa adalah teknologi yang matang dengan biaya yang kompetitif untuk memproduksi hidrogen. Metode ini juga dapat menyelesaikan masalah ruang penyimpanan dan transportasi karena bahan baku yang berbentuk pelet.
Bagaimana Biomass Gasification bekerja?
Proses gasifikasi biomassa diawali dengan memasukkan pelet biomassa ke dalam reaktor gasifikasi. Pada suhu tinggi (700-1000 derajat Celsius) gasifikasi akan terjadi.
Biomassa pun bereaksi dan suhu tinggi akan memisahkan gas-gas yang terkandung dalam biomassa dan akan membentuk SynGas (terdiri dari H2, CO2, CO, CH4). SynGas kemudian didinginkan oleh cooling system lalu dibersikan dalam filter tank. SynGas yang sudah bersih bisa dikeluarkan dari gasifier.
Pengembangan Prototype Biomass Gasification
Untuk pengembangan mesin Biomass Gasification lebih lanjut, Tim Dasher melakukan:
1.Produksi Pelet Biomassa
Tim Dasher sedang mengidentifikasi sejumlah limbah atau bahan biomassa yang mudah didapat, efisien, dan mudah dijadikan pelet biomassa untuk sumber hidrogen.
2.AI H2 Identification on Biomass pellet
Tim Dasher membuat alat identifikasi kandungan pelet biomassa menggunakan bantuan AI, yang menggabungkan teknologi Flame Visual Detection dan AI Nose Detection. Sistem AI ini dapat memberikan penilaian akurat terhadap kandungan hidrogen dan gas-gas lainnya yang dihasilkan dari pelet biomassa.
3.Biomass Gasifier Prototype
Tim Dasher membuat prototype mesin biomass gasifier. Dengan alat AI H2 content identification dan api yang tercipta, didapati bahwa mesin ini berhasil menghasilkan hidrogen dan SynGas lainnya.
Editor: Maji