DARA | CIANJUR – Indonesia kini sedang dilanda tuna media sosial. Karena itu masyarakat perlu memperhatikan penggunaannya.
“Pandai menggunakan gadget tapi dalam hal etika bermedia masih kurang,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendy, kepada wartawan, dalam kunjungannya di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (22/3/2019).
Peran penting etika dalam menggunakan media sosial, menurut menteri, harus ditekankan. Setidaknya dapat menyumbang kemampuan literasi yang baik dalam realisasinya.
Ia menyebutkan, saat ini literasi nasional sudah diperluas. Tidak hanya sekadar bermakna baca dan tulis saja.
“Ada literasi finansial, budaya, sains, dan digital,” ujar dia.
Ia menilai, diperluasnya literasi perlu semakin diperdalam. Apalagi dalam bidang media dan digital.
Sementara menurut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, Asep Saepurohman, memahami upaya literasi saat ini dinilai sangat penting, terutama bagi kondisi pendidikan. Literasi terhadap banyak hal juga menjadi sebuah cara untuk melahirkan masyarakat yang berpendidikan.
“Pentingnya literasi ini, akan berguna hingga ke setiap jenjang pendidikan,” tutur Asep.
Menurut dia, setiap orang harus memiliki pandangan yang terbuka. Literasi adalah keterbukaan wawasan yang salah satu caranya dapat diperoleh melalui membaca.
“Literasi itu berkaitan dengan minat membaca kita. Di era teknologi ini, baiknya kita menuntut diri kita untuk membaca sesuatu yang mendongkrak daya baca supaya lebih baik dan bermanfaat,” ujarnya.
Pasalnya, lanjut dia, jika masyarakat terus terpaku pada gadget tanpa bisa memperoleh bacaan yang bermanfaat, artinya minat baca masyarakat tetap rendah. “Kita menekannkan agar pegiat literasi mampu mengembangkan literasi teknologi menjadi sesuatu yang bernilai.
Upaya mengembangkan literasi, menurut dia juga, harus bisa diimbangi dengan kompetensi, berpikir kritis, dan kreatif. Apalagi, ia menilai, pada era saat ini masyarakat perlu menguasai berbagai hal dalam kesehariannya.
Perluasan makna literasi harus semakin disikapi dengan penguasaan yang memadai. Pegiat literasi dan masyarakat dianggap perlu menguasainya secara menyeluruh agar dapat berkontribusi dalam bidang yang bermanfaat.***
Wartawan: Purwanda
Editor: Ayi Kusmawan