Home / Ads

Penyebaran Hoaks Terus Meningkat Pada Tahun Politik

Rabu, 27 Maret 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: dra.co.id/Teguh

Foto: dra.co.id/Teguh

DARA | CIANJUR – Penyebaran hoaks atau berita bohong di Jawa Barat meningkatan, terutama dalam konten politik sejak Desember 2018. Media sosial hingga portal media bodong, disebut menjadi beberapa sumber penyebaran hoaks hingga saat ini.

Kepala Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistik Kabupaten Cianjur, Tedi Artiawan, mengatakan, saat ini pemerintah setempat melakukan sejumlah upaya agar masyarakat tidak terjebak hoaks terkait isu daerah. Daerah ini memiliki beberapa media sosial yang memberitakan daerah.

Seluruh informasi soal Cianjur dimuat di masing-masing akun itu. “Namun, tak sekadar membuat akun, admin media sosial tersebut juga diupayakan untuk pintar menyaring berita sebelum membagikannya. Tidak hanya akun milik OPD, tapi juga akun informasi Cianjur lainnya,” ujar Tedi, kepada wartawan, Rabu (27/3/2019).

Tedi menjelaskan, untuk kebutuhan tersebut Pemkab Cianjur juga sudah bekerjasama dengan Universitas Suryakancana terkait teknologi dan hoaks. “Minimal soal masalah teknologi, bisa mendapat bantuan penanganan,” ucapnya.

Ia mengingatkan, kepada pengguna ponsel pintar dan internet saat ini agar lebih cerdas mengakses beragam informasi.

Kepala Divisi Diseminasi dan Klrarifikasi Jabar Saber Hoaks, Alfianto Yustinova, mengatakan, sejak Desember tahun lalu penyebaran hoaks terus mengalami peningkatan. Dari keseluruhan hoaks yang diklarifikasi, 16 persen di antaranya merupakan hoaks politik.

Ia menilai, isu politik akan tetap menjadi bahasan yang diangkat meskipun Pemilu sudah selesai. Diperkirakan, penyebaran hoaks bisa saja menyerang KPU terkait hal tersebut.

“Saat ini prosentasenya terus naik, Januari ini hoaks politik menjadi 25 persen. Lalu pada Februari, jadi 36 persen karena memang sedang momen politik juga,” ujar Alfianto, di Cianjur.

Berdasarkan data terakhir, akhir Maret, terdapat 136 kasus aduan. Sebanyak 88 kasus terklarifikasi, 25 kasus tidak terklarifikasi, dan 23 kasus belum terklarifikasi.

Alfianto menilai, masyarakat saat ini dinilai sudah cukup kritis menghadapi berita bohong. Terbukti dengan aktifnya mereka membuat pengaduan hingga meminta klarifikasi berita.

“Menurut data, rata-rata masyarakat yang membuat pengaduan berada pada usia 25-35 tahun, sebagai mayoritas pengguna internet dan media sosial,” katanya.***

Wartawan: Purwanda

Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

FGD Evaluasi Sampah Citarum, Mitigasi Harus dari Level Rumatangga
Simak Nih, 16 Artis dalam Pembagian Komisi AKD DPR RI, Ahmad Dhani dan Once di Komisi X
“свободное Зеркало Мостбет и Сегодня Актуальный Доступ К Сайту Mosbe
Mostbet Online Мостбет Официальный Сайт Букмекерской Компании И Казин
“Greatest Online Casino Down Under » Au Actual Money Casinos 202
Mostbet Přihlášení ️ Mostbet Subscription Na Oficiálních Stránkác
hello world
Citranatal 90 Dha Info
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 13 November 2024 - 10:12 WIB

FGD Evaluasi Sampah Citarum, Mitigasi Harus dari Level Rumatangga

Rabu, 23 Oktober 2024 - 13:44 WIB

Simak Nih, 16 Artis dalam Pembagian Komisi AKD DPR RI, Ahmad Dhani dan Once di Komisi X

Rabu, 2 Oktober 2024 - 22:19 WIB

“свободное Зеркало Мостбет и Сегодня Актуальный Доступ К Сайту Mosbe

Rabu, 2 Oktober 2024 - 17:43 WIB

Mostbet Online Мостбет Официальный Сайт Букмекерской Компании И Казин

Rabu, 2 Oktober 2024 - 15:47 WIB

“Greatest Online Casino Down Under » Au Actual Money Casinos 202

Berita Terbaru

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

HEADLINE

Pengunaan AI Harus Prioritaskan Keselamatan Pasien

Jumat, 10 Jan 2025 - 10:59 WIB

Ilustrasi (Foto: MUIDigital)

HEADLINE

Khutbah Jumat: Muharram dan Memuliakan Anak Yatim

Jumat, 10 Jan 2025 - 10:50 WIB