Angka harapan hidup di setiap negara berbeda-beda.
DARA | Data dari Human Mortality Database menyebutkan bahwa pada dua dekade belakangan, tidak terdapat peningkatan angka pada usia manusia yang melebihi 100 tahun.
Dikutip dara.co.id dari situs resmi klikdokter, penelitian lain yang dipublikasikan di jurnal Nature juga mendukung hal yang sama.
Sejak tahun 1990, usia manusia tertua tidak ada peningkatan. Bahkan, tingkat harapan hidup cenderung semakin menurun menginjak usia 100 tahun.
Sejak abad ke-19, harapan hidup rata-rata naik hampir secara terus-menerus. Ini berkat peningkatan kesehatan masyarakat, pola makan, lingkungan, dan bidang lainnya.
Misalnya, rata-rata bayi di Amerika Serikat yang lahir hari ini dapat berharap untuk hidup hampir sampai usia 79 tahun, dibandingkan dengan harapan hidup rata-rata orang Amerika yang lahir pada tahun 1900.
Rekor manusia tertua masih dipegang oleh Jeanne Calment dari Perancis. Wanita yang lahir bahkan sebelum menara Eiffel berdiri meninggal dunia pada usia 122 tahun (di tahun 1997). Sejak itu, belum ada lagi yang menyaingi rekor Calment hingga sekarang.
Akhirnya, para peneliti menghitung 125 tahun sebagai batas absolut umur manusia. Ini berarti, probabilitas untuk melihat satu manusia hidup hingga 125 tahun di mana pun di dunia adalah kurang dari 1 berbanding 10.000.
Apa Saja yang Memengaruhi Umur Manusia?
Menurut WHO, angka harapan hidup global saat lahir pada tahun 2016 adalah 72,0 tahun (74,2 tahun untuk perempuan dan 69,8 tahun untuk laki-laki). Kemudian dapat disimpulkan pula bahwa wanita hidup lebih lama dari pria di seluruh dunia.
Berbagai faktor memengaruhi usia harapan hidup, dan penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan keuangan untuk masa pensiun. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi kematian dan umur panjang manusia:
1. Usia
Menurut peneliti, angka kematian wanita lebih rendah pada setiap usia dibandingkan pria. Rata-rata wanita hidup lebih lama daripada pria. Beberapa penelitian lain juga mengaitkan kesenjangan ini dengan perilaku berisiko di antara pria, yang dapat menyebabkan tingkat kecelakaan yang lebih tinggi.
2. Genetik
Para ahli berpendapat ada hubungan antara faktor genetik dan angka kematian. Genetika mungkin berperan dalam 9 dari 10 penyebab utama kematian. Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) mencantumkan penyebab utama kematian di Amerika Serikat, seperti:
-Penyakit jantung
-Kanker
-Penyakit saluran pernapasan bawah kronis
-Kecelakaan
-Stroke atau penyakit serebrovaskular
-Penyakit Alzheimer
-Diabetes
-Influenza dan pneumonia
-Penyakit ginjal
-Menyakiti diri sendiri atau bunuh diri
3. Tingkat Pendidikan dan Status Sosio-Ekonomi
Tingkat pendidikan yang lebih tinggi terkait dengan status sosial-ekonomi yang lebih tinggi, dan keduanya terkait dengan peningkatan umur panjang.
Pendidikan yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan tingkat obesitas dan penggunaan tembakau yang lebih rendah, yang mungkin berkorelasi dengan umur yang lebih Panjang.
Status sosial ekonomi dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengakses perawatan medis yang memadai dan partisipasi mereka dalam mempertahankan kebiasaan gaya hidup yang lebih sehat, seperti lebih banyak berolahraga, mengurangi merokok, dan menjaga berat badan ideal.
4. Gaya Hidup dan Kebiasaan
Faktor gaya hidup dan kebiasaan memengaruhi tingginya tingkat kematian. Misal, pola makan yang tidak sehat, olahraga yang tidak rutin, penggunaan tembakau dan alkohol berlebihan, perilaku seks berisiko, keamanan pangan, keamanan tempat kerja, dan keselamatan kendaraan bermotor.
5. Akses Pelayanan Medis
Kemajuan dalam bidang kedokteran, serta akses pelayanan maupun teknologi medis berdampak besar pada peningkatan harapan hidup.
Populasi orang yang mudah mendapatkan pelayanan terapi antibiotik dan imunisasi, sinar-X, pembedahan, perawatan jantung dan transplantasi organ, semuanya telah membantu harapan hidup rata-rata menjadi lebih tinggi.
Bisakah Penuaan Dihambat?
Penuaan merupakan proses alami yang terjadi pada manusia dan tidak bisa dihambat. Untuk meningkatkan harapan hidup, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan pendekatan hingga unit terkecil dari sel, termasuk DNA.
Meski kini banyak terobosan terbaru dari sisi medis, seperti terapi dengan sel punca. Namun, tindakan–tindakan tersebut hanya untuk memperlambat proses penuaan sehingga terlihat lebih muda secara fisik, dan bukan mencegah, menghambat atau justru memperpanjang usia seseorang.
Jadi, batas usia maksimal manusia atau angka harapan hidup dapat dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya dari gaya hidup seseorang. Karena itu, selalu terapkan pola hidup sehat dan utamakan faktor keamanan.
Demikian artikel yang dikutip dari KlikDokter dengan judul: Berapa Batas Maksimal Usia Manusia?
Editor: denkur