Angin puting beliung hancurkan sejumlah rumah di Cicalengka Kabupaten Bandung, pukul 19.30 WIB, Rabu (21/2/2024).
DARA | Bupati Bandung Dadang Supriatna segera melakukan peninjauan ke lokasi. Selain puluhan rumah porak poranda, juga ada tempat pemungutan suara alias TPS yang rusak.
TPS tersebut berada di Gedung Language Educatuon Centre (LEC) di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Meski begitu, kata bupati, logistik pemilu di Gedung LEC yang digunakan sebagai gudang logistik PPK Cicalengka dalam kondisi aman dari sebanyak 12 desa.
“Jadi memang pada saat rekapitulasi dilakukan baru sampai satu desa penghitungannya, tiba-tiba terjadi puting beliung yang mengakibatkan bocornya atap gudang logistik gudang PPK Cicalengka,” ujarnya, Kamis (22/2/2024).
Namun, kata bupati, sekarang logistik surat suara sudah diamankan di gudang yang lebih steril dan sudah dalam keadaan terkunci rapat, sehingga logistik surat suara pemilu 2024 di Gudang PPK Cicalengka dalam keadaan kondisi aman.
Bupati menjelaskan, dengan kondisi bocornya atap gedung dan listrik padam, rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 di Gudang PPK Cicalengka dihentikan sementara.
“Sementara malam ini penghitungan suara ditunda dulu. Sampai besok pagi akan dilakukan konsolidasi lagi dari pihak PPK termasuk KPU beserta Bawaslu, untuk melanjutkan penghitungan suara. Sehingga proses rekapitulasi di gudang PPK Cicalengka ini bisa berjalan lancar tanpa hambatan lagi,” tuturnya.
Di sekitar lokasi tersebut juga terjadi pohon tumbang sekitar pukul 16.30 WIB, yang mengakibatkan batang pohon bersar tersebut menghalangi Jalan Raya Bypass Rancaekek-Cicalengka.
Tapi kejadian pohon tumbang semua sudah diatasi dengan cepat oleh Tim Rescue Cicalengka dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Banudng dengan memotong pohon yang tumbang menggunakan chain saw, sehingga arus lalu lintas kembali lancar.
Bencana angin puting beliung juga memporak porandakan pohon di jalan raya, termasuk sebagian bangunan PT Kahatex termasuk beberapa papan reklame di Jalan Raya Bypass Rancaekek jadi porak poranda.
Editor: denkur