Setelah bangun lima RSUD Bedas, Bupati Bandung targetkan penambahan 62 Puskesmas.
DARA | Pemerintah Kabupaten Bandung terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, khususnya pada bidang kesehatan.
Peningkatan pelayanan itu di antaranya melalui pelaksanaan peresmian pelayanan stroke center dan ruang rawat inap lantai 4 Gedung Alamanda RSUD Majalaya oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna di Jalan Raya Cipaku Desa Cipaku Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung, Sabtu (2/3/2024).
Peningkatan prasarana sarana pelayanan kesehatan itu diharapkan dapat mengurangi angka kematian, dan meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Kabupaten Bandung.
Pada sambutannya, bupati mengatakan rumah sakit adalah bukan merupakan suatu perusahaan, dan rumah sakit bukan merupakan untuk mengambil keuntungan atau profit oriented.
Tapi rumah sakit lebih cenderung adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga masyarakat.
Dikatakan bupati inovasi yang dilakukan RSUD Majalaya adalah sebuah terobosan yang sangat luar biasa, sehingga perlu diapresiasi dalam pelayanan kesehatan ini.
“Saya merasakan betul, adanya perubahan-perubahan dan peningkatan pelayanan di RSUD Majalaya ini. Karena saya pernah merasakan dan berkunjung ke RSUD Majalaya ini, saat masih sekolah SD. Saat itu, terkenal dengan Rumah Sakit Ebah. Tentunya, dengan adanya peningkatan prasarana sarana ini perlu kita tingkatkan kembali,” ujarnya.
Bukan hanya pelayanan yang harus ditingkatkan, kata bupati, tetapi prasarana dan sarana pun perlu ditingkatkan untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Bahwa RSUD Majalaya ini merupakan rumah sakit berkualitas, terutama dalam hal pelayanan. Lingkungan juga jangan sampai terlihat kumuh,” harap bupati.
Bupati menjelaskan, penyakit stroke itu akibat penyempitan pembuluh darah atau disebabkan kurang gerak dan olahraga.
“Mandi tidak beraturan juga bisa menjadi salah satu penyebab stroke. Meninggal di kamar mandi itu memang ada proses, sehingga dalam hal ini perlu edukasi bagaimana supaya tetap sehat. Kita harus bisa meminimalisir penyebab penyakit stroke,” katanya.
Bupati berharap pihak rumah sakit, para camat maupun kepala desa mensosialisasikan kepada masyarakat terkait pencegahan atau meminimalisir penyakit stroke, salah satunya masyarakat harus paham bagaimana cara mandi yang benar itu harus diawali dari bawah dulu.
“Jangan langsung mandi dari atas. Pecah pembuluh darah itu, bisa menjadi penyebab stroke. Itu berdasarkan informasi dari dokter, sehingga upaya pencegahan penyakit stroke perlu disosialisasikan kepada masyarakat,” katanya.
Menurut bupati terjadi stroke itu salah satu penyebabnya kurang berolahraga. Minimal sehari itu olahraga setengah jam, sehingga harus dibiasakan setiap hari, terutama bagi para karyawan Pemkab Bandung maupun masyarakat sebelum bekerja dibiasakan dulu olahraga.
Editor: denkur | Foto: Diskominfo Kabupaten Bandung