DARA | JAKARTA – Tiga jet tempur Sukhoi dikabarkan menghalangi pesawat Prabowo Subianto saat akan terbang ke Purwokerto untuk berkampanye, 1 April 2019 lalu. Namun, hal itu dibantah pihak Angkatan Udara.
Kepala Dinas Penerbangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Samyoga mengatakan, apa yang disampaikan JS Prabowo kurang tepat, pasalnya peristiwa itu terjadi dua hari yang berbeda, dan dua-duanya sama sekali tidak melibatkan Sukhoi.
Marsekal Samyoga menjelaskan, Senin 1 April, di landasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur CN 235 Kalong Flight, posisi sudah take off dan berikutnya yang akan take off adalah pesawat 9HNYC onboard Prabowo Subianto.
Menurutnya, saat pesawat 9HNYC diberikan release take off juga, kondisinya belum aman karena pesawat CN235 belum menuju cross wind (belum belok), sehingga pesawat 9HNYC abort take off, untuk keamanan.
“Abort take off dilakukan oleh senior ATC karena sebelumnya yang handle masih junior ATC. Jadi, abort-nya 9HNYC karena masalah safety dan tidak ada hubungan sama sekali dengan Sukhoi,” ujar Samyoga seperti dilansir Antara.
Adapun kejadian berikutnya, terjadi Selasa (2/4):
10.10: 2 Sukhoi landing aman
10.13: 9HNYC start engine. Noted: baru start
10.17: 9HNYC request taxy
10.17: Wing Air ( Won 1721) posisi approach
10.18: 9HNYC holding di taxyway C, menunggu Won 1721 landing
10.20: Won 1721 landing
10.21: 9HNYC menuju posisi line up
10.23: 9HNYC take off ke Padang
10.20: 3 Sukhoi mendarat
“Artinya, pesawat 9HNYC tidak ada hubungan sama sekali dengan penerbangan Sukhoi. Pesawat 9HNYC menunggu keberangkatan (take off) karena ada pesawat Wing Air sedang akan mendarat, bukan Sukhoi,” ujarnya.***
Editor: denkur
Bahan: Antara