Penentuan awal bulan Hijriyah ini sangat penting bagi umat Islam karena berhubungan dengan waktu ibadah, terutama bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
DARA | Salah satu kalender yang digunakan manusia dalam pengaturan waktu sehari-hari adalah Bulan Qomariyah (bulan Hijriyah) yang didasarkan pada keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi bersama Bulan dalam mengelilingi Matahari.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah memberikan pelayanan tanda waktu dan posisi bulan dan matahari.
BMKG memberikan pertimbangan secara ilmiah kepada stake holder (Kementerian Agama, dll) dalam penentuan awal bulan hijriyah.
Disamping memberikan informasi data-data Hilal hasil hisab (perhitungan), BMKG juga melaksanakan rukyat (observasi) hilal di 32 lokasi di Indonesia yang dapat disaksikan secara online (Live Streaming) di kanal https://hilal.bmkg.go.id/ setiap bulan.
Untuk penentuan awal bulan Syawal 1445 H, BMKG menyampaikan informasi data-data Hilal (hasil Hisab) saat Matahari terbenam, yang dapat digunakan juga dalam pelaksanaan Rukyat (Observasi) Hilal.
Informasi yang disampaikan disini meliputi :
1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Waktu Terbenam Matahari
2. Peta Ketinggian Hilal
3. Peta Elongasi
4. Peta Umur Bulan
5. Peta Lag
6. Peta Fraksi Illuminasi Bulan
7. Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal
8. Data Hilal saat Matahari Terbenam untuk Kota-kota di Indonesia
Editor: denkur | Sumber: BMKG