Kisah Inspiratif : Nusaibah binti Kaab, Sang Perisai Rasulullah

Minggu, 24 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ahmad Taufik, Guru PAI SMP Negeri 1 Katapang (Foto: Ist)

Ahmad Taufik, Guru PAI SMP Negeri 1 Katapang (Foto: Ist)

Dia juga mampu memimpin dan mengorganisir kaum muslimin dalam pertempuran, membuktikan kepada kita bahwa seorang perempuan juga bisa menjadi seorang pemimpin yang tangguh dan hebat.


NUSAIBAH Ummu Imarah atau dikenal juga dengan sebutan Ummu Umarah, salah satu wanita yang pertama memeluk Islam diantara orang-orang Anshor serta dikenal karena jasa- jasanya dalam berbagai pertempuran dalam membela Islam.

Ia juga salah satu tokoh penting yang jarang dikenal banyak orang, sosok wanita tangguh yang berdedikasi. Nusaibah pemimpin wanita pertama dalam sejarah Islam yang memimpin pasukan wanita pada Perang Uhud.

Nusaibah memperlihatkan ketangguhan dan keberanian, yang menjadi teladan bagi para Muslimin yang ada di seluruh dunia. Sejarah mencatat salah satu pertempuran besar yang pernah dia ikuti adalah pertempuran Uhud, dimana ia mendedikasikan dirinya untuk menjadi pelindung Rasulullah dari serangan musuh.

Selain pertempuran Uhud, dia juga terlibat dalam beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam seperti bai’at Aqabah kedua, perjanjian Hudaibiyah, pertempuran Hunain,dan pertempuran Yamamah. (Mishri, 2019: 410).

Ummu Umarah atau Nusaibah binti Ka’ab bin Amr bin ‘Auf bin Mabdzul berasal dari kalangan Al-Anshariyah, Al-Kahzrajiyyah, An- Najjariyah, Al-Maziniyyah, Al-Madaniyyah. Ia adalah saudara dari Abdullah bin Ka’ab yang tewas di pertempuran Badar. Nusaibah adalah istri dari Zaid bin ‘Ashim Al-Mazini An-Najjari dan dikaruniai dua anak yaitu Abdullah dan Hubaib. Setelah Zaid bin ‘Ashim meninggal, dia menikah dengan Ghaziyyah bin ‘Amr Al-Mazini An-Najjari.
Dalam kehidupan rumah tangganya yang kedua, dia dikaruniai seorang anak bernama Khaulah.

Keislaman Nusaibah dimulai dari dakwah Mushab bin Umair yang ditunjuk Nabi Muhammad SAW untuk mengajak penduduk Madinah beribadah hanya kepada Allah. Pada berikutnya, ia pergi bersama Mushab bin Umair beserta 73 pria dan satu orang wanita untuk menghadap Nabi Muhammad SAW dalam baiat Aqabah kedua.

Setelah Rasulullah SAW wafat, banyak umat Islam yang kembali murtad dan enggan membayar zakat, bahkan ada pula oknum yang mengaku sebagai nabi, yaitu Musailamah al-Kadzab. Abu Bakar Ash-Shidiq yang saat itu menjabat sebagai khalifah akhirnya memutuskan untuk memerangi mereka.

Ummu Umarah dan putranya, Hubaib bin Zaid pun ikut serta dalam perang. Namun, putranya tertawan dan dipaksa untuk mengakui kenabian Musailamah. Hubaib dengan keimanannya yang kokoh tak sedikit pun mengubah keyakinannya. Akhirnya Musailamah memotong-motong tubuh Hubaib hingga ia syahid. Ummu Umarah bertekad membunuh Musailamah dengan tangannya sendiri. Maka ia pun bergabung dengan pasukan pada perang yamamah. Ia juga ditemani oleh anaknya, Abdullah. Saat perang berkecamuk musuh berhasil memotong tangan Ummu Umarah. Pada akhirnya Abdullah dan Wahsyi berhasil membunuh Musailamah Al-Kadzab.

Keteladanan Nusaibah

Dalam kehidupannya, ia juga dikenal sebagai seorang yang bakti dan taat kepada Allah SWT. Meskipun hidup pada zaman yang sulit dan penuh tantangan, Nusaibah masih tetap kuat dan bersemangat untuk mengembangkan Islam.

Kepemimpinan Nusaibah dapat memberikan banyak manfaat bagi kaum Muslimin, terutama bagi wanita Muslimah. Teladan kepemimpinannya dapat digunakan untuk memotivasi kaum Muslimin dalam berjuang mempertahankan Islam dan melawan segala bentuk penindasan. Para wanita Muslimah dapat meneladani keberanian, ketangguhan, dan kesetiaannya dalam mempertahankan Islam.

Dalam konteks saat ini, di mana banyak wanita Muslimah yang membutuhkan teladan untuk berjuang dalam memperjuangkan hak-haknya, sosok seperti Nusaibah Ummu Imarah dapat memberikan banyak inspirasi. Para wanita Muslimah dapat meneladani ketangguhannya dalam menghadapi berbagai rintangan dan kesulitan, serta menjadi pemimpin yang tangguh dan bermanfaat bagi umat Islam.

Nusaibah Ummu Imarah adalah tokoh Muslimah tangguh yang memperlihatkan teladan yang luar biasa. Dalam kehidupannya, ia telah memberikan banyak manfaat bagi umat Islam, baik dalam hal keberanian dan ketangguhan maupun dalam hal penegakan agama. Kepemimpinan Nusaibah dapat menjadi inspirasi bagi kaum Muslimin, terutama bagi wanita Muslimah, untuk menjadi pribadi yang tangguh dan bermanfaat bagi masyarakat

Potensi Perempuan dalam Islam

Kisah Nusaibah Ummu Imaroh menunjukkan bagaimana perempuan memiliki potensi yang luar biasa dalam Islam. Dia adalah seorang yang sangat cinta akan agama dan ibadahnya, dan tidak segan-segan untuk berpartisipasi dalam peperangan untuk membela agama. Oleh karena itu, kita bisa belajar dari kisah Nusaibah tentang pentingnya memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan dalam setiap bidang kehidupan, seperti dalam pendidikan, ekonomi, politik, dan lainnya.

Kepemimpinan Dan Keberanian

Nusaibah Ummu Imaroh juga menunjukkan sifat kepemimpinan dan keberanian yang luar biasa. Dia tampil sebagai seorang yang berani dalam pertempuran dan tidak takut untuk menantang musuh-musuh Islam. Dia juga mampu memimpin dan mengorganisir kaum muslimin dalam pertempuran, membuktikan kepada kita bahwa seorang perempuan juga bisa menjadi seorang pemimpin yang tangguh dan hebat.

Pentingnya Iman Dan Keteguhan Hati

Nusaibah Ummu Imaroh adalah seorang yang begitu teguh pada keyakinan dan imannya, sehingga bahkan saat suaminya gugur dalam pertempuran, dia tetap memperjuangkan agama Islam dan menjadi inspirasi bagi umat Islam. Dari kisah Nusaibah, kita bisa belajar tentang kepentingan menjaga iman dan keteguhan hati, bahkan dalam keadaan sulit dan penuh tantangan.

Kisah Nusaibah Ummu Imaroh menunjukkan kepada kita pentingnya memahami nilai-nilai Islam dan mengambil hikmah dari perjuangan para sahabat. Dia adalah contoh nyata dari keberanian, kesetiaan, kepercayaan, kepemimpinan dan potensi perempuan dalam Islam. Semoga tulisan ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk mengambil manfaat dari kisah-kisah inspiratif dalam sejarah Islam. (Penulis : Ahmad Taufik, Guru PAI SMP Negeri 1 Katapang, Kabupaten Bandung)

 

 

Editor: Maji

 

 

Berita Terkait

Kurikulum Berbasis Toleransi, Kemenag Terbitkan Buku Teks PAI dan Budi Pekerti
Inilah Sederet Doa Nabi Muhammad yang Cocok Dibaca di Hari Maulid Nabi
Khutbah Jumat: Tiga Perkara Di Balik Sikap Istiqamah
Daftar ke KPU Jakarta, Bang Emil-Suswono Diantar Ondel-ondel, Pramono Anung-Rano Karno Naik Oplet Si Doel
Program Qur’an Call dan Tuli Mengaji Raih Penghargaan dalam Ajang Zakat Awards 2024
UPTQ UIN SGD Bandung Mencetak Generasi Qurani
Catatan Diskusi Paramadina: “Etika Islam tentang Perang dan Damai”
Seperti Ini Saat Santriwati Tunanetra Diwisuda Tahfizh Nasional 2024 Kategori 30 Juz
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 13:41 WIB

Kurikulum Berbasis Toleransi, Kemenag Terbitkan Buku Teks PAI dan Budi Pekerti

Senin, 16 September 2024 - 12:54 WIB

Inilah Sederet Doa Nabi Muhammad yang Cocok Dibaca di Hari Maulid Nabi

Jumat, 30 Agustus 2024 - 10:51 WIB

Khutbah Jumat: Tiga Perkara Di Balik Sikap Istiqamah

Rabu, 28 Agustus 2024 - 17:37 WIB

Daftar ke KPU Jakarta, Bang Emil-Suswono Diantar Ondel-ondel, Pramono Anung-Rano Karno Naik Oplet Si Doel

Jumat, 19 Juli 2024 - 18:44 WIB

Program Qur’an Call dan Tuli Mengaji Raih Penghargaan dalam Ajang Zakat Awards 2024

Berita Terbaru