DARA | PEKALONGAN – Sejak 8 April lalu, 87 ulama sufi dari 36 negara ditambah 3.500 peserta yaitu ulama ahli tarekat Indonesia, berkumpul di Pekalongan dalam forum Konferensi Ulama Sufi Internasional atau Multaqa Sufi Al-Alamy atau World Sufi Forum. Hari ini Rabu 10 April 2019 Multaqa itu berakhir. Ditutup Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Lukman Hakim mengajak semua pihak mengisi dunia dakwah dengan ngaji rasa. “Mari kita banjiri dunia dakwah kita di media sosial dengan uswah hasanah, tidak sekadar mau’izhah hasanah. Mari kita menjadi bumi yang menopang semua orang, menjadi mendung yang menaungi semua insan dan air hujan yang menyuburkan alam,” ujarnya. Dilansir viva.
Lukman Hakim mengutip salah satu pesan Imam Junaid al-Baghdadi: “Kaum sufi itu seperti bumi, yang diinjak oleh orang saleh maupun pendosa, juga seperti mendung, yang memayungi segala yang ada, seperti air hujan, yang mengaliri segala sesuatu.”
Para sufi lekat dengan kreativitas dalam dakwah. Bahkan, kreativitas itu menjadi sesuatu yang distingtif. Mereka misalnya menggunakan Halaqah Dzikir (majlis zikir), khalwat-khalwat Alquran, dan zawiyah sufiyah yang dikembangkan sesuai kondisi zamannya. “Kreativitas yang sama diperlukan dalam merespons tantangan dakwah era milenial dengan segala perangkat digital dan media sosial, sehingga dibutuhkan upaya serius dari kaum sufi untuk menggarap aksi dakwah yang dapat mengangkat harkat dan martabat umat Islam, terutama di media sosial,” ujar Lukman hakim.
Lukman juga mengajak para ulama untuk berdoa dan semoga di tahun politik ini, bangsa Indonesia dijaga dan diselamatkan dari perpecahan, terus menjaga perdamaian, serta merawat semangat persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. ***
Editor: denkur