“Melalui kegiatan PKM ini, kami mencoba memberikan alternatif solusi yang dapat memecahkan permasalahan mitra.”
DARA | Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP Universitas Pasundan (Unpas) Tahun 2024, melakukan pendampingan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Majesty Cake & Cookies di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Ketua PKM Program Studi lmu Adiministrasi Bisnis FISIP Unpas, Dr Yanti Purwanti, S.Sos, M.Si mengatakan, pendampingan yang dilakukan pihaknya merupakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM).
Objek yang dipilih, Majesty Cake & Cookies yang memiliki kendala manajemen pengembangan usahanya.
Selain pendampingan, PKM yang dipimpinnya juga siap sharing dengan UMKM yang bergerak di bidang kuliner tersebut.
“Hasil wawancara yang kami lakukan kepada Ibu Puteri, Pemilik UMKM Mayesty Cake and Cookies, permasalahan yang dihadapinya adalah, minimnya modal, keterbatasan peralatan, area produksi yang terbatas,” ujarnya, saat dihubungi Minggu (21/7/2024).

Pada saat PKM tersebut, Yanti bersama mahasiswa sekaligus anggotanya yakni Andry Muhamad Ramdan., S.Ikom., MBA, Muhamad Luqman Firdaus serta May Mauliddya Dwi Putri.
Persoalan lainnya sambung Yanti, adalah keterbatasan mitra dalam hal penguasaan teknologi. Pemasaran yang dilakukan, hanya mengandalkan papan nama atau plang, aplikasi Whatsapp dan instragram sehingga belum terkelola secara maksimal
PKM, secara terbuka melakukan sharing dengan pelaku UMKM tersebut, melalui pendampingan mengenai manajemen bisnis berbasis digital.
“Melalui kegiatan PKM ini, kami mencoba memberikan alternatif solusi yang dapat memecahkan permasalahan mitra, ” ucapnya lagi.
Salah satunya, dengan sharing ilmu terkait dengan penguasaan teknologi. Hal itu, sebagai upaya meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mitra dalam hal penguasaan teknologi.
Dengan demikian, UMKM tersebut dapat memecahkan permasalahan melalui penguasaan teknologi dalam memperbaiki teknik pemasarannya.
Yanti juga mengatakan, jika pihaknya memang menyoroti keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal keterbatasan penguasaan l teknologi digital dalam mengelola usahanya.
“Ini yang menjadi titik poin perhatian kami,” katanya.
Sedangkan pada aspek pemasaran, pihaknya menawarkan solusi kepada mitra untuk melakukan pemasaran berbasis digital.
Menurutnya, pemasaran melalui informasi digital dapat menjangkau calon konsumen lebih luas lagi.
Solusi lainnya terkait fasilitasi peralatan produksi. Namun untuk permasalahan ini, sebelumnya mitra harus memiliki pengetahuan tentang branding.
Kata Yanti, branding menjadi syarat untuk melakukan perluasan pasar berbasis digital.
Lebih lanjut, Yanti memaparkan tujuan PKM tersebut, antara lain terpenuhinya kebutuhan kemasan dan bahan baku yang diperlukan pelaku usaha, sehingga mampu memenuhi permintaan pasar terutama menjelang idul fitri 1445 H.
Kemudian, mampu memberikan penguatan branding melalui kemasan dan logo pada kemasan dan media promosi yang digunakan, serta peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang digital marketing bagi pelaku usaha. Terakhir mitra mengalami peningkatan penjualan melalui pemasaran digital khususnya bulan Maret s.d Juli 2024.
Pelaksanaan PKM.
“Plaksanaan (PKM di mulai Pebruari s.d Mei 2024,” ujar Yanti.***
Editor: denkur