OLEH: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR
Vladimir Vladimirovich Putin pernah mengalami “vivere pericoloso”. Tahun-tahun berbahaya, tahun-tahun menyerempet bahaya. Saat pimpinan tentara bayaran (Wagner Group) pimpinan Yevgeny Prigozhin, beserta pasukannya (Januari 2023), tinggal 200 kilometer lagi mengepung Moskow.
Dalam Tempo 24 jam, bila Putin tidak bergerak cepat “merayu”, memberi konsesi pada Prighozin. Maka, 23 tahun kekuasaan mantan Kolonel KGB (Agen intelejen era Uni Soviet) ini, diperkirakan akan terjal waktu itu.
“Vivere pericoloso”, tidak berlebihan untuk mengatakan kekuasaan “anak kesayangan”, dan anak didik Anatoly Sobchak, berada di tubir jurang. Sobchak, Profesor di Universitas Leningrad, saat Putin masih menjadi mahasiswa ilmu hukum, posisinya sangat kritis.
Mungkin yang paling ‘berbahaya’, selama dia memegang kekuasaan sejak tahun 2000.
Anatoly Sobchak-lah yang menginspirasi Putin maju sebagai Capres, untuk pertama kalinya (tahun 2000). Setelah era Presiden Rusia pertama, Boris Yeltsin berakhir. Dengan keruntuhan akut perekonomi peninggalan Presiden terakhir Uni Soviet (baca: Rusia), Mikhail Gorbachev.
Pembangkangan Yevgeny Prighozin yang sudah melewati benteng Rostov-on-Don (Pusat militer utama Rusia). Gerbang masuk Moskow tinggal selangkah lagi, adalah “vivere pericoloso”, yang paling sulit bagi Putin.
Putin yang dikenal ‘anti despotisme’ (marak di era Boris Yeltsin), seperti yang diajarkan oleh mentornya (Sobchak) sangat menentang sistem totaliter. Anatoly Sobchak mengajarkan Vladimir Putin (pembimbing dan guru) pemerintahan yang tegas dan disiplin. Serta tidak lunglai di hadapan oligarki.
Anatoly Sobchak sangat mewarnai Pemerintahan Putin (2000-2007). Sobchak sangat yakin, Putin tak memiliki karakter seorang diktator. Pemerintahan yang tegas yang dijalankan Putin, tidak sama dengan diktator.
Elemen utama dari Pemerintahan Putin, diarahkan oleh Anatoly Sobchak dengan sebutan “Order”. Sobchak-lah yang menerapkan ‘dasar’ Rusia yang dijalankan Putin saat ini. Sehingga Rusia kembali menjadi kekuatan. Semua karena prinsip dengan aturan main yang disebut “order”.
Order adalah, ketertiban hukum dan penegakan aturan main (regulasi) yang melindungi kekayaan negara. Simultan dengan itu, Putin juga memperkuat lembaga-lembaga hukum yang berkaitan dengan kepentingan rakyat Rusia.
Belajar dari keruntuhan Uni Soviet (1990), yang membuat lembaga-lembaga negara melemah dan kacau, Putin tak ingin larut. Putin pun membenahi, sehingga Rusia kini sejajar kembali dengan empat kekuatan lain: AS, Inggris, Perancis, dan China. “Vivere pericoloso, terus dilewati oleh suami Lyudmila Aleksandrovna ini.
“Vivere pericoloso versi Yevgeni Prighozin telah dilewati dengan mulus oleh Kelahiran 1952 ini. “Vivere pericoloso ke-2 adalah saat satu Provinsi Rusia Kursk diduduki oleh Pasukan Ukraina dukungan AS dan NATO. Bahkan, Ibukota Moskow dihujani drone beberapa hari lalu. Namun, hal ini jauh lebih ringan bagi Putin. Karena itu faktor eksternal, dan tidak menyangkut kekuasaannya.
“Vivere pericoloso”, yang berasal dari bahasa Italia “vivere pericolosamante”, pertama kali (di Indonesia), dipopulerkan oleh Proklamator Bung Karno. Pada pidato kenegaraan HUT RI ke-19 (1964).
Tentu, banyak sejarah empiris menyangkut menyerempet bahaya bagi para pemimpin-pemimpin dunia. Ferdinand Marcos mengalami “vivere pericoloso” yang fatal, ketika militer menembak mati tokoh oposisi Benigno S. Aquino, saat baru turun Bandara Ninoy Aquino .
Vivere Pericoloso adalah tahun-tahun menyerempet bahaya. Putin (2023), Marcos (1983). Tahun-tahun itu, adalah tahun-tahun yang tak terduga. Dengan “output” yang beragam.