Peresmian ini menandai tonggak penting dalam upaya transformasi pelayanan Dapur dan Pelayanan Kesehatan Lembaga Pemasyarakatan Indonesia.
DARA | Dalam langkah visioner pemasyarakatan dengan penyelenggaraan dapur dan pelayanan kesehatan di poliklinik Lapas serta pembinaan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Reynhard Silitonga, meresmikan serangkaian inovasi revolusioner di UPT Pemasyarakatan Priangan Timur pada Jumat (30/8/2024).
Peresmian ini menandai tonggak penting dalam upaya transformasi pelayanan Dapur dan Pelayanan Kesehatan Lembaga Pemasyarakatan Indonesia.
Lapas Garut memimpin dengan terobosan spektakuler melalui Dapur H2O, menghadirkan standar Higienis, Halal, dan Zero Waste yang setara dengan fasilitas hospitality terkemuka.
Poliklinik Hijrah di Lapas yang sama menawarkan layanan kesehatan prima, menjadikannya benchmark baru dalam pelayanan kesehatan di lembaga pemasyarakatan.
Inovasi paling mengesankan datang dari program unggulan industri Lapas Garut. Pengolahan limbah sabut kelapa menjadi produk Coir Shade tidak hanya menciptakan keterampilan bernilai tinggi bagi warga binaan, tetapi juga membuka pintu ekspor ke pasar global prestisius seperti Prancis, Belgia, dan Spanyol.
Ini merupakan bukti nyata bahwa Pemasyarakatan Indonesia mampu menghasilkan produk berkualitas ekspor dan berkontribusi pada ekonomi nasional.
Plt Dirjenpas, Reynhard Silitonga, menekankan bahwa inovasi ini bukan sekadar peningkatan fasilitas, tapi representasi visi untuk Pemasyarakatan Maju.
“Kita telah membuktikan bahwa lembaga pemasyarakatan bisa menjadi pusat keunggulan yang menghasilkan individu terampil dan produk bernilai global,” ujarnya, Jumat (30/8/2024).
Menurut Reynhard, bahwa Lapas Banjar dan Rutan Garut turut menunjukkan kemajuan signifikan dengan peningkatan fasilitas yang menjadikan mereka model percontohan nasional dalam pengelolaan lembaga pemasyarakatan.
Inisiatif revolusioner ini, ungkapnya, merupakan implementasi konkret dari penguatan SDM unggul, optimalisasi teknologi, dan kolaborasi strategis, ditambah inovasi berkelanjutan.
“Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup warga binaan tetapi juga mempersiapkan mereka sebagai aset berharga setelah kembali ketengah masyarakat,” ujarnya.
Ia menyebutkan, transformasi UPT Pemasyarakatan se-Priangan Timur ini menjadi bukti nyata komitmen Kementerian Hukum dan HAM dalam membangun sistem pemasyarakatan yang humanis, produktif, dan berstandar internasional.
Reynhard menuturkan, bahwa pihaknya sudah dapat menciptakan Dapur dan Poliklinik yang sama dengan penjara-penjara di Amerika serikat.
Pihaknya, lanjut Reynhard, sudah mengunjungi penjara-penjara di Amerika Serikat dan melihat dapur dan poliklinik yang ada di sini (Lapas Garut) sudah sama dengan dapur dan poliklinik yang di sana (Amerika Serikat).
”Ini membuktikan bahwa kita juga mampu menyelenggarakan dapur dan pelayanan kesehatan yang baik,” katanya.
Kegiatan peresmian ini kemudian diakhiri dengan pelepasan export coir shade ke Perancis oleh Plt Direktur Jenderal Lemasyarakatan.***
Editor: denkur