Spekulasi dr Ridwan bakal menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat terjawab sudah.
DARA | Pada pelantikan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) atau setingkat pejabat eselon 2, dr Ridwan Abdulllah Putra ikut dilantik oleh Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Ade Zakir, di Gedung Utama, Lantai 3, Komplek Perkantoran KBB-Ngamprah, Senin (1/9/2024).
Sebelumnya, Sekretaris Dinkes KBB, Maisara Sriwedari Rahayu terkena rotasi dengan jabatan baru sebagai Pembantu Wilayah 1 pada Inspektorat.
Seperti diketahui, Maisara istri dari dr Ridwan dirotasi, sehubungan dengan suaminya akan menduduki jabatan Kadiskes.
Selain dr Ridwan, pejabat eselon 2 lainnya dilantik Penjabat (Pj) Sekda KBB Eriska dengan jabatan baru Kepala Bapelitbangda, menggantikan Rini Sartika yang ditetapkan sebagai Staf Ahli Bidang Pembangunan.
Sedangkan, Medi yang selama ini menjabat Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) KBB ditetapkan sebagai pejabat definitifnya.
Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Ade Zakir mengatakan bahwa pelantikan tersebut, merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan pengajuan dari Pemkab Bandung Barat yang dimulai dengan uji kompetensi, assesment, sampai pada persetujuan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
“Kita sudah dapat persetujuan Kemendagri. Kita juga nggak berani (melantik) kalau tanpa persetujuan (Mendagri),” kata Ade pada wartawan.
Terkait posisi antara dokter Ridwan dan sang istri yang tidak satu atap di Dinkes, Ade beralasan supaya tidak ada konflik kepentingan. Kebijakan itupun sudah dikonsultasikan dengan Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
“Walaupun belum dua tahun, bisa bergeser biar tidak ada konflik kepentingan. Dan itupun sudah persetujuan BKN,” ujarnya.
Sementara itu, untuk Pj Sekda, hingga akhir September nanti masih dipegang Eriska sehingga rangkap jabatan menjadi Kepala Bapelitbangda. Penjabat Sekda selanjutnya, bisa diperpanjang oleh Eriska atau mengangkat Pj baru.
“Kalau perpanjangan (Pj Sekda), tidak usah dilantik lagi. Tapi kalau tidak diperpanjang, berarti Pj baru akan dilantik juga,” katanya.
Meski demikian, ia belum memutuskan untuk mengganti posisi Pj Sekda yang selama ini masih dipegang Eriska.
“Belum kita pikirkan, apakah perpanjangan atau diganti yang baru,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ade memberikan pesan bagi para pejabat yang dilantik tersebut bisa bekerja secara maksimal, bisa bekerja dengan profesional, sehingga bisa bersama-sama mencapai tujuan di KBB.
Lebih lanjut Ade menyatakan, jika selama ini masih terdapat sejumlah jabatan yang mengalami kekosongan. Pihaknya hanya mengajukan ke pemerintah pusat untuk melakukan rotasi mutasi demi mengisi kekosongan tersebut.
Untuk mengisi kekosongan sejumlah jabatan, baik untuk jabatan eselon 2 maupun eselon 3, pihaknya akan mengangkat Plt.
Sementara ini, jabatan yang kosong untuk eselon 2 antara lain Kepala BKPSDM maka diisi oleh Asisten 2 Asep Wahyu, Pj Kepala DP2KBP3A, Asisten 3 Avira Nur Fasihah dan sebelumnya Plt Kepala Kesbangpol dan Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan. Sedangkan untuk Plt Kepala Bapelitbangda serta Kepala Dinsos, kata Ade hingga saat ini masih digojlog.
“Kalau saya simpel, yang kosong kita ajukan, apakah mungkin diisi atau tidak boleh. Ya kalau diizinkan berarti kota lakukan lagi rotasi mutasi. Kalau tidak, berarti kita isi dengan Plt, walaupun Plt memiliki keterbatasan,” tuturnya.***
Editor: denkur