Bunda Literasi Emma Dety ini atas dedikasi dan peran aktifnya dalam pengembangan perpustakaan pembudayaan kegemaran membaca, dan literasi di masyarakat.
DARA| Bunda Literasi Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Permanawati, S.Pdi., M.M., meraih penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka Kategori Pelestari Pegiat Literasi, Jumat (20/9/2024) malam.
Penghargaan ini apresiasi tertinggi dari Pemerintah RI melalui Perpustakaan Nasional RI kepada masyarakat baik perorangan, kelompok, dan lembaga yang berhasil meningkatkan literasi dan kegemaran membaca secara aktif, efektif, dan inovatif melalui pendayagunaan perpustakaan dengan kategori Pegiat Literasi tahun 2024.
Penghargaan ini diserahkan Plt. Kepala Perpustakaan Nasional RI Aminudin Azis kepada Emma Dety pada acara Gemilang Perpustakaan Tahun 2024 dengan tema “Literasi Berkelanjutan Menuju Indonesia Maju” di Gedung Balai Sudirman Jakarta Jalan Dr. Saharjo Nomor 268, Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta.
Penghargaan yang diraih Bunda Literasi Emma Dety ini atas dedikasi dan peran aktifnya dalam pengembangan perpustakaan pembudayaan kegemaran membaca, dan literasi di masyarakat.
Emma Dety didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Bandung Teguh Purwayadi mengucapkan syukur alhamdulillah, ia selaku Bunda Literasi Kabupaten Bandung pada Jumat malam ini cukup menggembirakan.
“Alhamdulillah, kita sudah melaksanakan dan ditetapkan pada Rekor MURI dengan Bunda Literasi terbanyak. Mungkin se-Indonesia baru di Kabupaten Bandung, kita sudah memiliki 4.620 sekian Bunda Literasi hingga tingkat RW,” imbuhnya.
Emma Dety mengatakan penghargaan yang diterima ini sebagai bentuk apresiasi dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. “Penghargaan ini sangat saya syukuri dan alhamdulillah,” ucapnya.
Bunda Literasi ini mengungkapkan kegiatan literasi melalui Dispusip Kabupaten Bandung semuanya ini bisa berjalan begitu luar biasa.
“Saya ucapkan terima kasih untuk Dispusip Kabupaten Bandung dan juga tentunya untuk masyarakat Kabupaten Bandung. Terutama Bunda Literasi baik itu mulai dari tingkat kecamatan, desa hingga tingkat RW. Pokokna mah harus diliterasikeun,” ujarnya.
Editor: Maji