“Semua dilakukan sesuai prosedur tetap guna mencegah adanya korban jiwa,” ujarnya.
DARA| Lapas Kelas IIA Banceuy Bandung menggelar simulasi dan pelatihan penanggulangan bencana kebakaran dan potensi gempa bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Jumat (25/10/224).
Pelatihan itu dilakukan agar setiap petugas memiliki pengetahuan dasar terkait penanggulangan bencana kebakaran dan potensi gempa sebagai bentuk antisipasi.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung yang dipimpin Kepala Seksi Bimbingan dan Penyuluhan, Iwa Kartiwa memberikan paparan kepada petugas dan warga binaan di Gedung Serba Guna Saharjo. Ia menjelaskan penting untuk semua unsur faham dan antisipasi terkait kebakaran dan gempa bumi.
“Perlu diketahui bagaimana cara evakuasi yang efektif ketika terjadi gempa dan kebakaran, semua dilakukan sesuai prosedur tetap guna mencegah adanya korban jiwa,” ujarnya.
Berbagai peragaan dipraktekan para petugas dan warga binaan seperti penggunaan APAR (alat pemadam api ringan), pengunaan APAS (alat pemadam api sederhana), fire block dan menggunakan karung goni basah guna memadamkan api yang berkobar, dengan tetap menghungi nomor darurat damkar kota bandung sebagai bentuk antisipasi kobaran semakin meluas.
Dalam kesempatan itu pun dilakukan simulasi pengamanan dan penyelamatan narapidana jika seandainya terjadi kebakaran di dapur. Petugas dan warga binaan diberikan edukasi agar tidak panik ketika hal itu terjadi.
“Sebisa mungkin tetap tenang ketika terjadi kebakaran, dan tetap melakukan upaya pemadaman dengan alat yang ada. Banyak alat pun kalo kita tidak mengerti, itu hanya sia-sia,” ujar Sugianto, salah satu tim Disdamkar Kota Bandung.
Kalapas Kelas IIA Banceuy Bandung Ronny Widiyatmoko berharap melalui pelatihan dan edukasi ini setiap insan Pengayoman Lapas Banceuy mampu menjaga dan mengamankan Lapas dari bahaya kebakaran dan gempa bumi.
“Semoga dengan adanya edukasi ini, kita bisa mencegah jatuhnya korban jiwa seandainya gempa dan kebakaran terjadi,” pungkasnya.
Editor: Maji
