Diskusi Universitas Paramadina: Memahami Gen-Z dalam Dunia Kerja

Sabtu, 26 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Universitas Paramadina gelar diskusi bertajuk “Gen-Z & Work Ethic Problem.”

DARA | Dihadiri tokoh-tokoh inspiratif, termasuk Nila Marita, Tia Rahmania, M.Psi, Psikolog, Adrian Wijanarko, MM., serta Coach Rene Suhardono.

Diskusi ini mengangkat tantangan, karakteristik unik, dan ekspektasi Gen-Z dalam menghadapi dunia kerja.

Nila Marita Director Corporate Affairs GoTo memaparkan Gen-Z sangat menghargai transparansi informasi, peluang untuk menunjukkan kemampuan, serta perlunya apresiasi melalui umpan balik.

“Di GoTo, kami menyediakan pelatihan khusus seperti Engineering Bootcamp dan Associate Product Manager Bootcamp untuk membantu Gen-Z mengembangkan keterampilan mereka. Karyawan kami merasa lebih bermakna dan merasakan dampak langsung dari pekerjaan mereka,” ujar Nila.

Dosen Universitas Paramadina Tia Rahmania, M.Psi, Psikolog menjelaskan Gen-Z yang diprediksi akan mencakup 27% populasi tenaga kerja di tahun 2025 sering kali menghadapi tekanan tinggi akibat ekspektasi yang berorientasi pada hasil instan dan kebutuhan akan keseimbangan hidup.

“Banyak Gen-Z yang mengalami stres karena terlalu fokus pada hasil akhir dan kurang menghargai proses. Ini kerap kali menjadikan mereka cepat berpindah pekerjaan dan menuntut lingkungan kerja yang tidak toxic serta fleksibel,” tutur Tia.

Adrian Wijanarko, Ketua Program Studi Manajemen Universitas Paramadina mengungkapkan kesulitan ekonomi dan sulitnya akses perumahan menjadi masalah serius bagi Gen-Z, terlebih dengan ketidakpastian ekonomi global saat ini.

“Hasil riset kami menunjukkan bahwa 62% Gen-Z merasa perlu mendapatkan pengakuan atas harga dirinya dalam mencari pekerjaan, misalnya untuk soal gaji atau kompensasi.,” kata Adrian dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/10/2024).

“Gen-Z menginginkan pekerjaan yang shortterm maka shortwin atau kecepatan kompensasi setelah proyek berhasil dikerjakan. Pola pengupahan juga harus disesuaikan, karena Gen Z juga ingin memilih sendiri benefit semisal tunjangan kendaraan, komunikasi dan lain sebagainya” imbuhnya.

Coach Rene Suhardono menekankan bahwa Gen-Z tidak bisa dianggap sebagai generasi yang seragam atau monolitik.

“Setiap individu memiliki keunikan tersendiri, dan generalisasi semacam ini hanya akan menciptakan jarak antar generasi,” ujarnya.

Ia menambahkan orang tua juga memegang peran penting dalam membantu Gen-Z mengelola tekanan dari dunia digital yang serba cepat.

“Jika ada yang perlu dievaluasi, mungkin adalah bagaimana orang tua memberikan pemahaman terkait penggunaan teknologi dan media sosial yang sehat,” katanya.

Mengutip Ryan Jenkins, Coach Rene menambahkan: “keunikan Gen-Z adalah bagian dari siklus generasi, seperti halnya keunikan setiap generasi sebelumnya. Namun, kita perlu melihat mereka sebagai pembawa harapan yang akan menciptakan perubahan positif di masa depan. Dengan memberikan kesempatan yang sesuai, Gen-Z dapat menjadi agen perubahan yang kuat bagi lingkungan kerja dan masyarakat.”***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Update Kasus Pelecehan Oknum Dokter di Garut, Korban Bertambah Jadi Lima Orang
Bupati Cirebon dan Gubernur Jabar Kompak Benahi Jalan Rusak, Target Rampung 2027
Dedi Mulyadi Ubah Kabupaten Cirebon Jadi Yogyakartanya Jawa Barat
Cek Disini, Sejumlah Tokoh Nasional Bicara Enam Bulan Pemerintahan Presiden Prabowo
Ketika Atalia Jadi Tempat Curhat Mahasiswa, Begini Suasananya
543 Tahun Kabupaten Cirebon: Menelusuri Jejak Para Wali yang Membangun Peradaban
BKKBN Catat Rekor MURI Pelayanan MOP, Bandung Barat Berkontribusi Puluhan Akseptor
Banjir di Palabuhanratu Sukabumi Rendam Puluhan Rumah di Tiga Desa dan Menewaskan Seorang Warga
Berita ini 24 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 21:36 WIB

Update Kasus Pelecehan Oknum Dokter di Garut, Korban Bertambah Jadi Lima Orang

Selasa, 22 April 2025 - 17:29 WIB

Bupati Cirebon dan Gubernur Jabar Kompak Benahi Jalan Rusak, Target Rampung 2027

Selasa, 22 April 2025 - 08:58 WIB

Cek Disini, Sejumlah Tokoh Nasional Bicara Enam Bulan Pemerintahan Presiden Prabowo

Selasa, 22 April 2025 - 08:20 WIB

Ketika Atalia Jadi Tempat Curhat Mahasiswa, Begini Suasananya

Senin, 21 April 2025 - 13:33 WIB

543 Tahun Kabupaten Cirebon: Menelusuri Jejak Para Wali yang Membangun Peradaban

Berita Terbaru