Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah mempersiapkan 5 sentra Industri Kecil Menengah (IKM) di wilayahnya.
DARA | Hal itu telah dibahas di dalam focus group discussion (FGD), yang diselenggarakan, Selasa, 5 November 2024 di Takashimaya – Lembang.
Kepala Disperindag KBB, Ricky Riyadi menyebutkan kelima sentra tersebut , untuk sentra wajit di Kecamatan Cililin dan Kecamatan Cihampelas, sentra kicimpring di Kecamatan Lembang, sentra layang-layang dan tusuk sate di Kecamatan Cihampelas serta sentra panday besi di Kecamatan Cipongkor.
Menurutnya, FGD tersebut memberikan pemahaman secara luas tentang bagaimana pembangunan sentra IKM dapat berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, keberadaan sentra IKM memiliki kontribusi sangat signifikan terhadap perekonomian nasional dengan mewadahi sekumpulan unit usaha yang menghasilkan bahan baku sejenis.
“Kelima daerah ini, memang layak dijadikan sentra IKM mengingat selama ini, produk-produknya juga jadi andalan daerah,” ujar Ricky, Rabu (6/11/2024).
Ia juga menambahkan, kelima daerah yang diajukan untuk dijadikan sentra IKM ini cukup layak dengan mempertimbangkan seluruh aspek, baik dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) dengan tujuan akhir untuk dapat melakukan Pengembangan Sentra Industri Kecil dan Menengah Kabupaten Bandung Barat.
Keberadaan sentra IKM inipun akan memperkuat program dan kegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam memberikan fasilitas dan pelayanan kepada pelaku IKM yang ada di sentra tersebut.
Dengan demikian, tujuan pemerintah daerah untuk mensejahterakan masyarakatnya khususnya para pelaku IKM, yang ada di sentra tersebut.
Dalam kegiatan FGD pembentukan sentra IKM tersebut disampaikan juga bahwasanya kehadiran pemerintah sangat berperan sekali, karena selain semua pelaku IKM mendapatkan fasilitas legal seperti P-IRT, sertifikat halal, informasi nilai gizi dan kemasan produk.
“Para pelaku IKM di dalam sentra ini, akan difasilitasi ruang promosi dan program fasilitasi lainnya,” jelas Ricky.
Sementara itu, dalam FGD tersebut, Disperindag KBB mengundang sejumlah pihak seperti Bapelitbangda, Dinas UMKM dan Koperasi, Bagian Ekonomi Setda KBB, para camat dan aparat desa bersangkutan, serta para pelaku IKM.***
Editor: denkur