Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang.
DARA | Begitu kata calon Wali Kota Bandung nomor urut 4 Arfi Rafnialdi, memaknai sepeda titipan dari aktivis lingkungan, Iwan Abdulrachman.
Kang Arfi mengatakan, Iwan menitipkan sepeda sebagai simbol dukungan kepada pasangan calon Arfi-Yena.
Sepeda itu diletakkan di tengah ramainya pendukung dan warga yang hadir saat rapat umum atau kampanye akbar paslon Arfi-Yena yang bertajuk Pesta Rakyat Bareng Kang Arfi dan Teh Yena di lapangan Tegallega, Kota Bandung, Minggu (17/11/2024).
“Titipan sepeda dari Abah Iwan mengingatkan kita (Arfi-Yena dan warga yang hadir di kampanye akbar), mesti terus bergerak untuk bisa seimbang,” ujar Kang Arfi saat sesi sambutan di kampanye akbar.
Makna sepeda menyiratkan kesungguhan Kang Arfi terus berikhtiar sampai hari pemungutan suara.
Kang Arfi pun mengemukakan peribahasa sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang.
Ikhtiar tersebut, lanjut Kang Arfi, bukan tentang paslon nomor urut 4 di Pilkada Kota Bandung.
Kang Arfi dan Teh Yena berikhtiar dengan penuh kesungguhan untuk melindungi, melayani, dan menyejahterakan warga Kota Bandung. Menawarkan tiap-tiap warga terlindungi, terlayani, juga sejahtera.
“Agar tak ada lagi ibu yang bingung, makan apa pada esok hari. Tak ada lagi bapak yang bingung, membawa apa ke rumah. Kelompok lansia tak lagi mengkhawatirkan masa tua. Kalangan muda Kota Bandung tak khawatir akan masa depan,” tutur Kang Arfi.
Kang Arfi juga mengutarakan pentingnya mewariskan infrastruktur fisik maupun peradaban kepada generasi penerus, sehingga jika terpilih berkomitmen mewujudkan Bandung sebagai kota maju, laik, serta dicintai warga.
Pihaknya menyadari, hasil merupakan hal di luar kuasa manusia. Adapun hal yang bisa diupayakan, yakni terus berjuang bersama-sama.
“Dalam setiap tantangan maupun kesulitan di tengah upaya itu, mari menghadapi dengan senyuman,” kata Kang Arfi.***
Editor: denkur | Foto: Ist