“Walaupun saya di luar sistem, namun Insha Allah akan memberikan masukan yang konstruktif untuk KBB. “
DARA | Bagi orang pergerakan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) nama “Kopral” sudah tidak asing lagi. Saking dikenalnya sebutan Kopral, ada sebagian yang tidak tahu nama asli Didin Suhendar berusia 58 tahun.
“Kopral”, nama akrab Kepala Bidang Politik dalam Negeri (Poldagri) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) KBB, Didin Suhendar yang sebentar lagi memasuki masa pensiun.
Seperti biasanya, pembawaan Kopral yang low profil ini saat ditanya kegiatan ketika dirinya masa pensiun, jawabnya sederhana.
“Yang jelas, saya tak akan melepaskan Bandung Barat,” ujarnya saat ditemui di Acara Lepas Sambut Didin Suhendar di AWC, Jumat (29/11/2024).
Entah apa makna yang ia sampaikan tersebut. Bagi sebagian orang yang faham dengan pergerakan Didin selama ini, cukup maklum bahwa dia akan tetap memberikan kontribusi terhadap KBB.
“Ya, walaupun saya di luar sistem, namun Insha Allah akan memberikan masukan yang konstruktif untuk KBB, ” katanya.
Menyinggung tentang perjalanan kariernya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) selama 37 tahun, Korpral menyatakan ada suka dan dukanya.
Pria yang mengawali kariernya menjadi tenaga guru tersebut pada 1 Maret 1988, mengakui kesan yang paling mendalam ketika bertugas menjadi tenaga pendidik pendidikan di darrah Gununghalu.
Kendati jarak yang ditempuh dari Batujajar, domisili Didin pada saat itu ke Gununghalu cukup jauh, namun dia terkesan.
“Saya merasa sangat dihargai ketika menjadi pemilik di Gununghalu. Lima tahun saya tugas di sana, banyak kesan manisnya,” tuturnya.
Sedangkan di Bakesbangpol, Didin mengaku jika banyak pengetahuan dan wawasan yang didapatkan. Banyak bertemu dengan orang dari berbagai kalangan yang tentunya dia harus bisa menempatkan diri serta menyesuaikan diri dengan lingkungan.
“Di akhir masa jabatan ini, saya hanya ingin menyampaikan salam buat Ketua Korpri KBB, ” ujarnya, lagi-lagi ucapannya penuh makna.
Dalam kesempatan tersebut, Penjabat (Pj) Bakesbangpol KBB, Weda Wardiman berharap Didin tidak melepaskan tali silaturahmi kendati sudah pensiun.
“Memasuki masa purna bakti, bukan berarti berakhir tali silaturahmi. Walaupun Pak Didin tidak lagi di dalam Bakesbangpol, tapi tetap kita tunggu masukan-masukannya,” katanya.***
Editor: denkur