SENI PERTUNJUKAN tradisional ketoprak kembali hadir memukau penonton melalui pagelaran Retno Kencana, yang digelar di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada Rabu (4/12). Pagelaran ini mengangkat kisah heroik Ratu Kalinyamat, seorang tokoh perempuan pemberani yang baru saja dianugerahi gelar Pahlawan Nasional atas perjuangannya melawan penjajah Portugis.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Kebaya Foundation, Laskar Indonesia Pusaka, dan Jaya Suprana School of Performing Arts. Kolaborasi ini bertujuan untuk melestarikan seni budaya sekaligus berkontribusi pada aksi sosial. Pagelaran ini berawal dari ide Tuti Roosdiono, Ketua Kebaya Foundation, yang ingin menggabungkan pelestarian budaya dengan aksi kemanusiaan.
“Pagelaran ini adalah wujud nyata bahwa seni dapat menjadi medium pelestarian budaya sekaligus menyentuh hati masyarakat melalui aksi sosial,” ujar Tuti Roosdiono dalam sambutannya.
Sebelum pementasan dimulai, diserahkan donasi sebesar Rp500 juta kepada Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala. Yayasan ini fokus pada pendidikan dan kesejahteraan penyandang tuna ganda netra, yaitu mereka yang mengalami keterbatasan penglihatan dan disabilitas lainnya. Penyerahan donasi ini mendapat apresiasi meriah dari para hadirin.
Pagelaran Retno Kencana disutradarai oleh Teguh Kenthus Ampiranto yang mengemas cerita dengan apik dan penuh warna. Sejumlah seniman ternama turut memeriahkan pementasan ini. Dewi Bambang Soesatyo tampil memukau sebagai Ratu Kalinyamat. Penampilan lainnya yang mencuri perhatian melibatkan Laksamana (Purn) Yudo Margono, Basuki Tjahaja Purnama, Inayah Wahid, Vero Yudo Margono, Aylawati Sarwono, serta pelawak Kirun dan Marwoto. Kehadiran para tokoh ini menjadikan suasana pementasan semakin hidup dan berkesan.
Pagelaran ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang memenuhi Teater Besar TIM. Penonton terpesona dengan alur cerita yang sarat nilai heroik dan nasionalisme, serta balutan seni tradisional yang kental. Acara ini diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya bangsa.
“Ini bukan hanya hiburan, tetapi juga pengingat tentang pentingnya peran perempuan dalam sejarah dan pelestarian budaya,” ujar salah seorang penonton yang hadir.
Dengan kesuksesan Retno Kencana, yang didukung para dermawan, seni pertunjukan tradisional ketoprak terbukti masih relevan dan mampu menyentuh berbagai kalangan. Pagelaran ini menjadi bukti bahwa seni budaya Indonesia dapat menjadi media yang kuat untuk menyuarakan pesan moral dan sosial.