Dosen DKV Universitas Paramadina lolos Tjilatjap International Film Festival 2025

Selasa, 4 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tjilatjap International Film Festival (TJIFF) 2025  digelar di Plaza Borobudur, Cilacap, Jawa Tengah, 26-28 Februari 2025 (Foto: Istimewa)

Tjilatjap International Film Festival (TJIFF) 2025 digelar di Plaza Borobudur, Cilacap, Jawa Tengah, 26-28 Februari 2025 (Foto: Istimewa)

Cilacap Kreatif, TJIFF 2025 mengangkat tema “Meta Rasa”.

DARA | Plaza Borobudur menjadi saksi gelaran Tjilatjap International Film Festival (TJIFF) 2025, sebuah ajang sinema yang menghadirkan para pembuat film dari seluruh dunia.

Tahun ini, festival diikuti oleh sineas dari 15 negara, termasuk Perancis, Amerika Serikat, Jepang, Uni Emirat Arab, Portugal, dan lainnya, dengan lebih dari 80 Artworks yang dipamerkan.

Festival yang digelar di Plaza Borobudur, Cilacap, Jawa Tengah, 26-28 Februari ini menampilkan karya-karya yang menggugah pemikiran, menantang perspektif, dan memperkaya pemahaman kita tentang kehidupan.

Diselenggarakan oleh Cilacap Kreatif, TJIFF 2025 mengangkat tema “Meta Rasa”, sebuah eksplorasi mendalam tentang emosi dalam budaya dan pengalaman manusia yang diekspresikan melalui medium film.

Tema ini diangkat untuk memberikan ruang bagi para sineas dalam mengeksplorasi cara film menjadi media refleksi atas dinamika emosi manusia dalam berbagai aspek kehidupan.

Salah satu karya yang ditampilkan dalam festival ini adalah video art berjudul Knowing Every Particular Object ‘KEPO’, karya M Rizky Kadafi, M.Sn Dosen DKV Universitas Paramadina yang terpilih untuk berpartisipasi dalam festival ini.

Karya ini menggambarkan manusia sebagai pengembara rasa, selalu mencari, bertanya, dan mencoba memahami agar tidak merasa asing dalam interaksi sosial dan emosi yang dialami.

KEPO bukan sekadar rasa ingin tahu biasa, tetapi juga cerminan dari keinginan manusia untuk terhubung dan memahami dunia di sekitarnya.

“Menjadi bagian dari TJIFF 2025 merupakan pengalaman yang luar biasa. Festival ini bukan sekadar ajang pameran film, tetapi juga ruang bagi para kreator untuk berinteraksi, berbagi perspektif, dan mendalami berbagai bentuk ekspresi emosi melalui film. Saya berharap karya KEPO dapat menggugah penonton untuk merefleksikan bagaimana kita semua adalah pencari makna dalam hidup,” tutur Kadafi.

Dukungan dari Raffi Ahmad, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni: “TJIFF 2025 adalah wujud nyata dari semangat kreatif para sineas Indonesia dan dunia.

“Saya mengapresiasi festival ini sebagai ajang yang tidak hanya mempertemukan para pembuat film, tetapi juga memperkaya wawasan dan budaya sinema kita. Semoga festival ini terus berkembang dan menginspirasi generasi muda untuk berkarya di dunia perfilman,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (4/3/2025).

“Tjilatjap International Film Festival adalah langkah besar dalam menjadikan Cilacap sebagai kota kreatif film nasional. Kolaborasi ini diharapkan dapat menyalakan semangat para seniman lokal untuk terus berkarya dan membawa nama Cilacap ke kancah internasional. Dengan adanya festival ini, kami ingin memastikan bahwa Cilacap terus berkembang sebagai pusat kreatif dan budaya di Indonesia,” tutur Syamsul Aulia R, Bupati Cilacap.

Dengan semangat inovasi dan apresiasi terhadap film, TJIFF 2025 siap menjadi wadah bagi sineas dan penikmat film untuk menikmati karya-karya luar biasa yang mengangkat emosi sebagai elemen utama dalam bercerita.

Mari bersama-sama merayakan Meta Rasa dalam film dan menjadikan festival ini sebagai inspirasi bagi dunia perfilman Indonesia dan global.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Berapa Besaran THR di Era Prabowo? Ini Dia Beritanya
Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak
TEDxSampoerna University 2025: Dorong Generasi Z untuk Siap Menghadapi Tantangan Global dengan Tema “UpNex”
Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Polri, BGN dan YKB Uji Coba SPPG Polri di Pejaten dan Cipinang
Pisang dan Semangka Jadi Solusi Meningkatkan Ekonomi Sektor Sawit dengan Model Tumpang Sari
Marak Fenomena Resign Pasca Lebaran, Berikut Strategi Bagi Perusahaan untuk Menarik dan Mempertahankan Pekerja Terbaik
Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 4 Maret 2025 - 15:23 WIB

Dosen DKV Universitas Paramadina lolos Tjilatjap International Film Festival 2025

Minggu, 2 Maret 2025 - 09:53 WIB

Berapa Besaran THR di Era Prabowo? Ini Dia Beritanya

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:39 WIB

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Maret 2025 - 12:48 WIB

TEDxSampoerna University 2025: Dorong Generasi Z untuk Siap Menghadapi Tantangan Global dengan Tema “UpNex”

Jumat, 28 Februari 2025 - 19:55 WIB

Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Begini Isi LKPJ Wali Kota Sukabumi 2024

Selasa, 4 Mar 2025 - 19:52 WIB