DARA | BANDUNG – Jabar Quick Response (JQR) bersama perwakilan dari situs http://Kitabisa.com menyerahkan bantuan uang kepada Nabila di Kampung Cibodas, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung, Kamis (25/4/19).
Uang yang didonasikan sebesar Rp378.235.618 hasil penggalangan selama tiga hari sejak tanggal 16-18 April 2019 yang diinisiasi Ahmad Suhendar melalui Kitabisa.com. Selain Ahmad, dana juga digalang akun Faradita Aulia yang berhasil mengumpulkan Rp530 ribu.
Di Instagram, akun @lembangnews mengumpulkan donasi buat Bila sebanyak Rp24,3 juta. “Sesuai hasil kesepakatan dana akan digunakan dengan porsi 40 persen untuk biaya pendidikan Nabila sampai dengan kuliah dalam bentuk deposito pendidikan,” kata Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jawa Barat, Hermansyah, Rabu (25/4/19).
Sisa uang akan digunakan untuk kebutuhan primer Nabila bersama kakek neneknya serta sebagian lagi akan dijadikan modal usaha. “Masih dalam pembahasan usaha yang tepatnya itu apa,” ujarnya.
Penggunaan dana, lanjut Hermansyah, akan diatur oleh Dr. Denis, orang yang selama ini mengurus keluarga Nabila. “JQR akan mengontrol secara periodik.”
Penyerahan dana juga disertai MoU yang disiapkan Kitabisa.com yang ditandatangani Kitabisa.com, JQR, inisiator penggalang dana, perwakilan keluarga, pemerintah setempat, dan DP3AKB Jawa Barat. Bertindak sebagai saksi lurah, ketua RT/RW, dan perwakilan masyarakat.
“DP3AKB akan terus mendampingi Nabila dan untuk saat ini Nabila tidak diizinkan untuk bertemu orang banyak karena itu sangat mengganggu ke psikis anak,” katanya.
Nabila adalah gadis cilik mendadak terkenal karena video “marahnya” yang khawatir sepatunya diinjak-injak oleh teman-temannya di sekolah, viral di media sosial. Sepatu itu Nabila beli dari uang hasil keringatnya sendiri.
Nabila yang masih duduk di bangku SD sejak lama menjadi tulang punggung kakek dan neneknya. Ibu dan ayah kandung Nabila sudah tidak tinggal bersamanya.
Sehabis pulang sekolah, biasanya Nabila mencari rongsokan seperti kardus, botol plastik, atau besi selama beberapa jam, kemudian pergi mengaji petang hari. Barang rongsokan tersebut dikumpulkan di belakang rumah lalu dijual.
“Saya harus capek-capek dulu buat beli sepatu. Saya ditinggalkan oleh ibu dan bapak saya. Kalian sih tidak,” kata Bila, panggilan akrab anak ini, dalam video viral itu.***
Editor: Ayi Kysmawan