DARA | BANDUNG – Diperkirakan 35 ribu akan berpartisipasi dalam gerakan “Beresih Bandung” yang digelar Forum Bandung Sehat (FBS) dan Pemkot Bandung, Jawa Barat, besok. Mereka terdiri atas komunitas, instansi pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.
Mereka menyapu jalan, menyikat trotoar, dan membersihkan setiap sudut kota. Gerakan ini dilaksanakan di seluruh wilayah Kota Bandung.
Acara inti dipusatkan di Pendopo Kota Bandung dan sekitarnya. Di pusat kota lebih dari 5.000 orang yang akan terlibat.
Ketua Panitia Beresih Bandung, Purnomo Alfajrie, menyebut jumlah tersebut akan terus bertambah. Gerakan Beresih Bandung ini tidak hanya dilakukan di pusat kota.
Bekerja sama dengan Forum Kecamatan Sehat, karang taruna, lembaga pemberdayaan masyarakat, dan PKK, aksi ini juga akan dilakukan di 30 kecamatan se-Kota Bandung.
“Kalau kita data kurang lebih sekitar 30 ribu orang di seluruh Kota Bandung. Jadi kalau dijumlahkan insya Allah, pada 3 Mei kita akan bergerak bersama dengan sekitar 35.000 orang Beresih Bandung di 30 kecamatan. Tetapi titik utamanya di wajah Kota Bandung: Jalan Asia Afrika, Jalan Braga, Dalem Kaum, Jalan Tamblong, dan Jalan Soekarno.”
Kegiatan ini diawali dengan salat subuh berjamaah di Pendopo Kota Bandung dilanjutkan dengan tausiyah. Hal ini sebagai pengingat bahwa bulan Ramadan sudah dekat.
“Karena kita menyambut Ramadan, kita awali dengan salat subuh berjamaah, dilanjutkan dengan tausiyah,” ujar Purnomo.
Setelah itu, acara dilanjutkan pukul 07.00 WIB di titik-titik yang sudah ditentukan, yakni Jalan Braga, Jalan Asia Afrika, Jalan Ir. Soekarno (Cikapundung), dan Alun-alun Bandung. Rencananya, acara akan berakhir pukul 10.00 WIB. Selain “beberesih”, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, juga akan mencanangkan kembali gerakan Jumat Bersih.
Meskipun bukan program baru, Pemkot Bandung ingin menghidupkan kembali semangat gotong royong di tengah masyarakat dalam membersihkan lingkungan. Ketua FBS, Siti Muntamah Oded, menyebutkan, wali kota juga akan menyerukan Gerakan Pungut Pisah Sampah (GPPS) sebagai bagian dari kampanye Kang Pisman yang sudah lebih dulu dicanangkan.
Melalui GPPS, kepedulian masyarakat terhadap pentingnya mengelola sampah diharapkan lebih meningkat. Wali kota juga ingin menghidupkan GPPS menjadi budaya warga Kota Bandung dan tamu yang datang ke kota ini.
“GPPS adalah Gerakan Pungut Pisah Sampah, bahwa sampah yang dibawa adalah tanggung jawabnya sendiri dan tidak boleh dibuang sembarangan. Siapa lagi yang akan mencintai kota kalau bukan kita,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan