DARA | BANDUNG – Masalah sampah merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota. Mengingat pemkab dan pemkot dinilai belum mampu menanganinya, maka Pemprov Jwa Barat mengambil alih melalui Luna Project, pengolahan sampah kota menjadi bahan bakar pengganti batu bara.
“Kabupaten/kota tidak mampu menyediakan tempat pembuangan akhir (TPA). Makanya Pemdaprov Jabar maju dengan proyek pengelolaan sampah menggunakan teknologi RDF (Refuse-Derived Fuel),” kata Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa, yang membuka FGD Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD), di Bandung, kemarin.
Sebelumnya Sekda yang mebukan kegiatan di Kantor DLH Provinsi Jawa Barat itu, menyampaikan langkah-langkah pemerintah daerah ini dalam mengelola lingkungan. Langkah tersebut, antara lain penanaman pohon dan penyelesaian masalah penggantian lahan hutan yang terbengkalai sejak 1976.
“Penanaman pohon sudah berjalan dengan baik, diikuti dengan penyelesaian penggantian hutan yang jadi masalah sejak 1976,” ujar Iwa.
Dalam diskusi itu terungkap, Pemprov Jawa Barat bertekad meraih Nirwasita Tantra Award pada tahun 2020. Nirwasita Tantra Award adalah sebuah penghargaan pemerintah pusat kepada kepala daerah yang memiliki kepemimpinan dalam bidang lingkungan hidup.
Kepala DLH Provinsi Jawa Barat, Bambang Rianto, menyebutkan, penilaian Nirwasita Tantra didasarkan atas penyusunan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD). Ini merupakan dokumen kondisi, permasalahan, dan kebijakan, atau program yang diterapkan oleh daerah dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup di daerahnya.
“Target kami, hasil dari Focus Group Discussion (FGD) ini bisa meraih penghargaan tertinggi bidang lingkungan hidup untuk provinsi, yaitu Nirwasita Tantra Award,” katanya.
Menurut Bambang, sejak pertama digelar pada 2016, Jawa Barat berhasil menduduki peringkat kedua nasional. Namun pada 2018, harus puas menjadi juara harapan pertama.***
Editor: Ayi Kusmawan