DARA | BANDUNG – Kementerian Perhubungan berencana membentuk tim khusus Optimalisasi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Ini berkait dengan meski sudah satu tahun sejak diresmikan Bandara Kertajati dinilai masih belum berfungsi maksimal.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jawa Barat Hery Antasari mengatakan, dalam kerjanya tim tersebut dapat mengumpulkan seluruh maskapai yang memiliki rute di Jabar, baik itu di BIJB dan Bandara Husein Sastranegara Bandung.
Setiap maskapai lanjut Hery, akan ditawarkan jaminan market penumpang di BIJB.
“Maskapai tak bakal opersional manakala tak ada penumpang. Karena itu kita akan menawarkan langkah-langkah yang bisa meningkatkan load factor atau jumlah penumpang yang menggunakan Bandara Kertajati,”kata Herry.
Dinas Perhubungan Jabar menurut Herry, hanya dapat menyampaikan garis besar upaya optimalisasi BIJB ini. Sebab, langkah-langkah konkritnya baru dapat dipaparkan setelah ada keputusan dari kementerian.
“Saya belum bisa bicara lebih lanjut tapi intinya begini , karena ini harusnya pak Gubernur (Ridwan Kamil) atau kementerian yang menyampaikan,”katanya.
Di bagian lain, Hery membenarkan ada rencana pembagian rute di BIJB Kertajati dan Bandara Husein Sastranegara. Namun, menurut dia, hal tersebut masih digodok oleh kementerian.
“Apakah berdasarkan jarak tempuh atau berdasarkan destinasi, tempat destinasinya misalkan apakah luar Jawa, di Jawa dan seterusnya jadi pembagiannya masih digodok,” katanya.
Soal Bandara Husein Sastranegara sehingga penerbangan komersil pindah seluruhnya ke BIJB Kertajati menurut Hery tidak ada dalam rencana. Namun yang jelas lanjutnya, hanya membagi peran dari kedua bandara tersebut tanpa menimbulkan dampak negatif.
Tim khusus tersebut disebutkan Hery, beranggotakan unsur dari Kemenhub, Dishub Jabar, dan PT Angkasa Pura II termasuk BIJB.
Gubenur Jabar Ridwan Kamil menilai, pemindahan rute penerbangan rute ke luar Jawa dari Bandara Husein Sastranegara ke BIJB akan berdampak positif bagi Bandara di Kabupaten Majalengka tersebut. Meski begitu, harus dicari formulasi yang paling adil untuk masyarakat.
Dia tak ingin pemisahan rute penerbangan tersebut malah berdampak kepada penumpang yang hendak terbang ke luar pulau Jawa.
“Jangan sampai dipindah terjadi kesulitan menjadi kemarahan penumpang juga. Memang nggak mudah, tapi cari sesuatu yang adil,”kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Rabu (8/5/2019).
Ridwan Kamil berharap, jangan sampai dengan pemindahan rute penerbangan luar Jawa dari Bandara Husein Sastranegara ke Kertajati mengakibatkan penumpang mengalami kesulitan. Bahkan menimbulkan kemarahan penumpang.
“Saya minta dipertimbangkan juga kalau pindah ke sana (BIJB). Dari Bandung Raya naik apa, berarti taksi gimana mahal, mobil travelnya gimana,” katanya.