DARA | KARAWANG – Wakil Bupati (Wabup) Karawang, Jawa Barat, Ahmad Zamaksyari, dituntut mundur. Ia dinilai banyak melakukan manuver politik yang merongrong kewibawaan Bupati Karawang, Cellica Nurachadiana.
Desakan agar Wabup mundur dari jabatannya mulai disuarakan pihak yang merasa terganggu. Tokoh masyarakat Karawang yang juga Ketua laskar Merah Putih (LMP) Kabupaten Karawang, Awandi Siroj, meminta Ahmad Zamaksyari secara jantan mundur dari jabatannya.
Ia menilai Wabup selalu berseberangan dengan bupati. Selain itu ia juga heran, Wabup bisa mengkritisi banyak kebijakan pemerintah setempat, sementara Wabup itu bagian dari pemerintah tersebut.
Kalau sudah merasa tidak sejalan dengan bupati, menurt dia, Ahmad Zamaksyari sebaiknya mundur. “Ada juga kok di daerah lain yang tidak cocok dengan bupatinya, wakilnya mengundurkan diri. Tapi ini nggak mau mundur, tapi terus merongrong bupatinya itu kan aneh,” kata Awandi Siroj, yang biasa disapa Abah, Kamis (16/5/2019).
Abah menilai manuver Ahmad Zamaksyari belakangan ini sudah kontraproduktif dengan jalannya bupati. Tidak hanya Cellica yang merasa direpotkan, namun, lanjut dia, sejumlah elemen masyarakat mulai menyuarakan keprihatinannya.
Sebagai wakil bupati, menurut Awandi Siroj, Ahmad Zamaksyari seharusnya bisa mengamankan setiap kebijakan bupati, bukan malah mempersoalkannya. “Jadi kalau ada yang salah dengan pemerintah daerah ya ikut bertanggungjawab juga. Sejauh yang saya amati dia malah menyalahkan bupati atau bawahannya. Ini kan ganjil,” ujar dia.
Berdasarkan pengamatannya, sejak awal pemerintahan Cellica dan Ahmad Zamaksyari sudah tidak harmonis karena keduanya berjalan masing-masing. Perseteruan Cellica versus Ahmad Zamaksyari, lanjut dia, memuncak menjelang Pilkada yang tahapannya akan dimulai September tahun ini.
“Jalannya pemerintahan ini sudah tidak benar karena wakil bupati sudah tidak bisa dikendalikan lagi dan terlalu banyak manuver,” katanya.***
Wartawan: Teguh Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan