DARA | YOGYAKARTA – Presiden Jokowi diminta Pukat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM) memecat tiga menteri yang disebut-sebut tersangkut dugaan kasus korupsi. Tujuannya untuk menjaga integritas kabinet.
Tiga menteri yang dimaksud PUKAT yaitu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang disebut dalam kasus suap Bowo Sidik Pangarso, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam kasus jual beli jabatan, serta Menpora Imam Nahrawi terkait dugaan korupsi hibah KONI.
“Atau setidak-tidaknya presiden bisa melakukan reshuffle terhadap menteri-menteri tersebut. Kenapa? Karena kemudian penting bagi menteri-menteri yang sudah dikaitkan dengan perkara korupsi untuk lebih fokus dalam proses pemeriksaannya,” ujar Peneliti Pukat UGM, Yuris Rezha Kurniawan, di kantor Pukat UGM, Kamis (16/5/2019), seperti dilansir detikcom.
Reshuffle kabinet, kata Yuris, perlu dilakukan untuk menunjukkan komitmen pemerintah dalam upaya memerangi korupsi. Juga juga memberikan kesempatan menteri tersebut untuk berkonsentrasi menghadapi perkara hukum.
Peneliti Pukat UGM lainnya, Zaenur Rohman, berharap lembaga antirasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadikan dugaan korupsi yang menyeret ketiga nama menteri tersebut sebagai kasus prioritas, bukan kasus biasa.
“Kita tidak bisa mengabaikan disebutnya beberapa nama menteri misalnya Menteri Perdagangan dalam kasus Bowo Sidik Pangarso, Menteri Pemuda dan Olahraga dalam kasus KONI, Menteri Agama dalam kasus jual beli jabatan,” ujarnya.***
Editor: denkur
Bahan: detikcom