DARA | BANDUNG — Menjelang Hari Raya Idulfitri, Pemkab Bandung, Jawa Barat mengerahkan 300 personel untuk amankan arus mudik 2019. 250 personel di antaranya ditempatkan di jalur-jalur lintasan mudik dan destinasi wisata.
“Mengingat obyek wisata di Kabupaten Bandung masih menjadi primadona para pemudik. Selain itu, kami juga menempatkan sebanyak 50 personel di terminal. Mereka ini nantinya bertugas mengatur dan mengendalikan arus lalu lintas serta melakukan penghitungan arus mudik,” kata Kepala Dishub Kabupaten Bandung, H. Zeis Zultaqawa, pada Ngawangkong Bari Ngabuburit di Halaman Gedong Budaya Sabilulungan (GBS) Soreang, kemarin.
Zeis menilai, kondisi jalur mudik lintas utama Bandung – Nagreg yang menjadi salah-satu titik pantauan nasional siap dilalui pemudik. Pagi kemarin, pihaknya mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Perhubungan, dan Menteri Pekerjaan Umum, memantau jalur mudik sampai Limbangan.
Untuk jalur alternatif, dia tidak merekomendasikan pemudik melewati Kamojang karena kondisi jalan yang berbukit. “Tapi faktanya, Kamojang tetap diminati pemudik baik nasional maupun lokal. Karena itu, kami siapkan petugas dan posko kesehatan di sana untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pemudik.”
Guna menjaga keselamatan dan kelayakan bus, pihaknya menyediakan ramp check mobile dan telah melakukan pengecekan ke seluruh pool bus di Kabupaten Bandung. “Hasilnya, 99 bus laik dan kami beri stiker.”
Pada pemeriksaan tersebut sebelas bus dinyatakan tidak laik beroperasi baik saat lebaran maupun hari biasa. Selain itu, kami juga menyiapkan bus pengganti bagi penumpang yang menaiki bus yang tidak laik jalan.”
Untuk program mudik gratis, pihaknya sudah menyediakan tujuh bus yang terdiri atas bus besar, sedang, dan elf dengan tujuan Semarang dan Solo. Program ini akan dilaksanakan tanggal 2 Juni mendatang, dilepas oleh Bupati Bandung.
“Dengan peminat yang banyak dan keterbatasan yang kami miliki, kami hanya memfasilitasi 280 pemudik.”
Dengan mengusung jargon Sasalaman yang dimiliki Dishub Kabupaten Bandung, pihaknya akan fokus pada pelayanan publik.
Ia juga mengimbau pemudik senantiasa menjaga kesehatan dan tidak memaksakan berkendara, terutama pemudik dengan menggunakan kendaraan roda dua. Selaian itu, dia meminta pemudik tetap disiplin dalam berlalu lintas.
Menurut dia, masyarakat harus mengetahui puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada H-4, hari H, H+1. Sedangkan H+3 diperkirakan terjadi lonjakan dari tahun sebelumnya, karena waktu libur hanya tiga hari.
“Jadi, mengimbau masyarakat menghindari jalur mudik pada waktu-waktu tersebut. Kami juga meminta kepada pemudik untuk berkendara dengan baik, sehingga pemudik bisa selamat dan dapat bertemu sanak saudara di kampung halaman,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan