DARA | CIANJUR – Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Cianjur, Jawa Barat menindaklanjuti terkait satu keluarga warga Kampung Sumedang RT 001/001, Desa Bojongkasih, Kecamatan Kadupandak, yang diduga mengalami lumpuh layu hampir puluhan tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Tresna Gumilar, mengatakan, petugas puskesmas sudah melaporkan kasus ini melalui petugas surveilance. “Kita langsung terjunkan tim medis dari puskesmas untuk melakukan surveilance ke keluarga itu,” kata Tresna, kepada wartawan, Senin (17/6/2019).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tutur Tresna, mereka mengalami parkinson. Kondisi tersebut sudah dialami mereka cukup lama.
“Keluarga tersebut terdiri dari delapan orang bersaudara. Dari delapan orang itu, sebanyak enam orang yang terkena parkinson. Mereka berada di satu rumah. Sedangkan dua orang lain sehat dan rumahnya pun sudah pisah,” ujarnya.
Tresna membantah jika keenam penyintas parkinson itu tak mendapatkan penanganan medis. Pada 2010, mereka sempat dibawa ke RSUD Sayang Cianjur berkat bantuan anggota DPRD Kabupaten Cianjur saat itu.
“Mereka diperiksa dan sempat dirawat di RSUD Sayang Cianjur selama lebih kurang satu bulan. Bahkan pernah dirujuk ke RS Hasan Sadikin,” katanya.
Tresna menuturkan saat kunjungan anggota DPRD Kabupaten Cianjur saat itu, keluarga tersebut diberi bantuan satu unit hand tracktor. Alat pertanian tersebut bisa menambah penghasilan bagi kehidupan mereka.
“Hand tracktor itu bisa disewakan kepada masyarakat yang membutuhkan. Uang hasil sewa itu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka,” uajr di.
Hingga saat ini keenam penyintas parkinson rutin diperiksa tim medis puskesmas setempat. Mereka juga rutin diberi obat sesuai anjuran dokter untuk mengurangi gejala.
“Sampai sekarang mereka dirawat kedua saudara yang tak terkena parkinson. Untuk pemenuhan kebutuhan hidup diperoleh dari penghasilan sewa traktor, sumbangan warga, dan bantuan dari puskesmas,” kata Tresna.
Camat Kadupandak, Yudha Azwar, menambahkan kasus lumpuh layuh atau parkinson yang dialami enam bersaudara itu sudah terjadi cukup lama. Hingga saat ini tim medis dari puskesmas masih rutin memeriksa dan memberikan pengobatan.
“Jadi, itu penyakit genetik. Turunan. Orangtuanya dulu juga mengalami hal serupa, sampai akhirnya meninggal dunia. Ada enam orang. Dua orang tidak bisa berjalan sama sekali dan yang empat orang masih bisa berjalan. Tapi melipir gitu,” ujar Yudha.
Beberapa tahun lalu keluarga itu pernah dibawa berobat dan dirawat selama hampir sebulan di RSUD Sayang Cianjur. Namun, lanjut Yudha, sepengetahuannnya penderita parkinson tidak bisa langsung sembuh setelah diobati.
“Itu kan tergantung obat juga. Selama ini yang mengurus mereka ada saudara dan tetangga dekat. Untuk kehidupan sehari-hari diperoleh dari uang sewa traktor, bantuan dari anggota dewan beberapa tahun lalu,” katanya.
Dilansir sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Tresna Gumilar, mengaku belum mengetahui adanya satu keluarga di Kecamatan Kadupandak yang menderita lumpuh dan penyakit kaki gajah. Tresna, telah memerintahkan jajarannya untuk segera melihat kondisi dari keluarga itu.
“Belum ada laporan, baru dari media saja. Kita telah perintahkan kepala puskesmas agar segera mengecek ke lokasi dan melakukan penanganan lebih lanjut,” katanya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan