DARA | BANDUNG – Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat saat ini tengah mengembangkan potensi sumber daya alam daerah ini, di antaranya pengembangan lebah trigona.
Lebah trigona adalah salah satu jenis lebah penghasil madu. Pengembangan lebah madu trigona, menurut Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Jawa Barat, Ir H Evi Kustiawan, merupakan anjuran Gubernur Jabar,Ridwan Kamil.
“Nantinya, ke depan Jawa Barat merupakan provinsi lumbung lebah madu yang berkualitas,” kata Evi, di sela silaturahmi dan halal bi halal bersama rimbawan, kemarin.
Menurut dia, kabupaten/kota di Jawa Barat yang berpotensi untuk pengembanagn lebah trigona, antara lain Ciamis,Cianjur,Kuningan, Bandung Barat, Cirebon, Subang, dan Majalengka. Pengembangan budi daya lebah serupa, tidak menutup kemungkinan juga di kabupaten/kota lainnya.
“Pembudidayaan lebah trigona sangat mudah. Yang penting punya pekarangan, tidak perlu terlalu luas, yang penting ada tanaman bunga bungaan.Lebah trigona penghasil madu tidak membahayakan, tidak menyengat,” ujarnya.
Umumnya lanjut Evi,para pembudi daya lebah madu, sekali panen mendapat keuntungan yang cukup besar. Sedangkan untuk biaya pemeliharaannya sangat kecil.
“Tapi kita harus ulet dan sabaran. Pokonya telaten,” ujar dia, seraya menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan makanannya, sama seperti lebah lainnya, lebah ini menghisap sari bunga-bungaan.
Karena itu, maka tempat pembudidayaan lebah trigona harus di kelilingi tanaman bunga-bungaan. “Kedepan, untuk tahun 2020, kami juga berencana membuat pengontrol lebah lingkungan,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan