DARA | BANDUNG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Provinsi Jawa Barat tahun berencana membangun 20 jembatan gantung di sejumlah kabupaten/kota. Pemilihan lokasi pembuatan jembatan gantung berdasarkan skala prioritas.
Menurut Kepala DPM-Desa Jawa Barat, Dedi Supandi, jembatan gantung tersebut dibangun di tujuh kabupaten/kota, yakni Sukabumi, Cianjur, Kuningan, Sumedang, Tasikmalaya, Majalengka, Garut, dan Subang. Ada dua prioritas yang ditentukan pihaknya untuk membangun jembatan itu, yakni akses sekolah dan perputaran roda ekonomi.
Sehingga, tujuan utama program Jembatan Gantung (Jantung) Desa diluncurkan untuk mempermudah akses sekolah dan konektivitas antardesa. “Aspek prioritas tinggi itu, kalau misalnya, jembatan gantung sudah dibangun maka akses sekolah tidak terhambat. Ada juga, pertumbuhan ekonomi yang tadinya menghubungkan desa A dan desa B, itu yang kita prioritaskan,” kata Dedi Supandi, kemarin.
Dengan menetapkan skala prioritas, DPM-Desa Jawa Barat dapat menentukan 20 lokasi dari 84 lokasi yang diusulkan masyarakat. Menurut Dedi Supandi, selain mengutamakan skala prioritas, pihaknya pun melakukan peninjauan langsung ke lokasi.
Selain itu, program Jantung Desa juga berupaya mengembangkan potensi wisata desa. Sehingg, desain jembatan gantung harus menarik dengan warna-warna yang cerah. Ia mencontohkan salah satu jembatan gantung di Cirebon, yang mampu menyedot animo masyarakat untuk berkunjung, entah berswafoto atau foto pra-nikah.
“Ada sekisar enam tipe desain jembatan gantung desa. Dari enam ini, silakan mau pilih yang mana. Corak dan arsitektur berbeda. Tapi nuansa warna-warni harus tetap ada di setiap tipe desain,” ujarnya.***
Editor: Ayi Kusmawan