DARA | BANDUNG – Bantuan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun dari Word Bank kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), untuk penyelesaian masalah limbah cair dan padat di Sungai Citarum akan dialokasikan ke delapan kabupaten/kota di wilayah provinsi ini. Salah satu daerah yang akan menerima, yakni Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup KBB, Apung Hadiat Purwoko, mengatakan, beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat yang daerahnya terlintasi Sungai Citarum akan mendapat alokasi dari anggaran tersebut, sesuai program dari pemerintah pusat melalui Pemprov Jawa Barat.
“Fokus programnya penyelesaian masalah Sungai Citarum, sesuai koordinasi Pemprov Jabar dengan Menko Kemaritiman. Namun anggaran untuk daerah ini nanti disesuaikan dengan kebutuhan yang diajukan,” ujar Apung di Kantor Pemkab Bandung Barat, Ngamprah, KBB, kemarin.
Dia mengungkapkan, ada beberapa syarat penggunaan anggaran bantuan tersebut, yang harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Di antaranya pembangunan infrastruktur berupa Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tempat pengolahan sampah Terpadu (TPST), pusat daur ulang, stasiun transit sampah, bank sampah dan Tempat Pemungutan Sementara Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R).
Tapi, lanjut dia, untuk penyediaan lahan itu menjadi kewajiban pemerintah daerah, seperti untuk lahan TPA. Kalau di KBB kemungkinan tidak untuk TPA, tapi lebih ke TPST.
“Dalam masterplan kami itu ada tiga lokus yang diperbolehkan untuk pembangunan TPA dan TPST, yakni di Lembang, Cipatat dan Cililin,” katanya.
Apung menyebutkan, alokasi anggaran lainnya untuk sarana dan prasarana pengolahan sampah maupun mobilisasi sampah. Kemudian, lanjut dia, rencananya pengadaan kapal pengeruk sampah di perairan beserta tongkangnya.
“Itu juga memerlukan lahan ntuk dermaganya. Nanti kami akan kerja sama dengan Indonesia Power. Lalu program Ipal komunal untuk rumah tangga. Tinggal kami merinci kebutuhan yang diperlukan untuk menyerap anggaran bantuan ini sesuai kemampuan dan potensi yang ada di KBB. Untuk angkanya tentatif sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Ayi Kusmawan