DARA | PEKANBARU – Kepala BNPB, Doni Monardo, melepas 1.500 personil gabungan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau. Mereka dilepas dalam Upacara Apel Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Kebakaran Karhutla Provinsi Riau tahun 2019, di Lapangan Kantor Gubernur Riau, belum lama ini.
Dalam arahannya Doni Monardo mengatakan, pengiriman personil ini berfungsi untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat tentang pengelolaan hutan dan lahan saat kemarau. Selain itu, juga memberikan pemahaman kesiapsiagaan dalam menghadapi karhutla.
Karhutla akan merusak ekosistem hutan, flora, dan fauna penghuninya serta cagar biosfer. Lahan gambut yang menjadi karunia untuk bangsa Indonesia dengan ketebalan mencapai 36 meter, lainjut dia, menjadi area yang paling rentan terjadi kebakaran lahan.
Ia menambahkan, karhutla juga mengganggu pelayanan transportasi masyarakat dan bisnis. Indonesia juga mendapat desakan dan teguran dari negara tetangga terkait akibat karhutla.
Hal ini tentu saja mengganggu hubungan diplomatik antar negara dan regional kawasan ASEAN. “Dengan pendekatan persuasif dan mengajak kesadaran semua pihak, kita berharap kebakaran hutan dan lahan dapat kita hentikan sejak hari ini,” ujar Doni, dilansir bnpb.go.id.
Belajar dari pengalaman tersebut, maka perlu diimplementasikan konsep “kenali ancamannya, siapkan strateginya.” “Kita cari akar masalahnya, kemudian kita carikan solusinya. Maka dalam kasus karhutla, solusi yang terbaik adalah melakukan pencegahan,” katanya.
Kepala BNPB juga memberikan bantuan dana siap pakai untuk penanganan siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau kepada BPBD setempat Rp300 juta, Polda Riau Rp 250 juta, dan Korem 031 Wirabima, Rp1 milyar di Riau.***
Editor: Ayi Kusmawan