DARA | CIANJUR – 70% perairan Waduk Cirata, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mulai tertutupi tumbuhan eceng gondok. Kondisi itu, berdampak pada budi daya perikanan dan pariwisata di kawasan itu.
Ketua Kompepar Pesona Wisata Jangari, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Hendrawan, mengatakan, pertumbuhan eceng gondok yang cepat mempengaruhi perkembangan ikan di area waduk. Nafsu makan ikan terganggu dan pasokan oksigen untuk mereka pun terhambat.
“Dengan kurangnya pasokan oksigen, tentunya sangat berpotensi membuat ikan di kolam jaring apung (KJA) mati,” kata Hendrawan, kepada wartawan, Jumat (12/7/2019).
Menurut Hendra, hal tersebut akan sangat merugikan petani KJA, karena ikan yang mati bisa mencapai ratusan ton akibat pertumbuhan eceng gondok. Ia menjelaskan, sejak dua tahun terakhir pertumbuhan eceng gondok terus terjadi.
Pada 2017, kematian ratusan ton ikan pun terjadi karena jaring terapung dekat dengan kumpulan eceng gondok. Saat itu, petani akhirnya diarahkan untuk mengatur tata kolam mereka agar tidak terlalu dekat dengan eceng gondok.
“Kami juga akhirnya berinisiatif untuk melakukan upaya kebersihan. Kami mengarahkan semua pihak, supaya membersihkan eceng gondok. Kalau ada, tolong diangkat dibawa ke daratan,” ucapnya.
Hal itu perlu dilakukan, karena hingga saat ini belum ada langkah besar dari pemerintah. Hendra mengatakan, pemerintah seringkali mengaku terbentur anggaran untuk mengatasi persoalan ini.
Kompepar sudah mengajukan mesin pengangkat dan penghancur eceng gondok. Namun, belum ada realisasi hingga sekarang.
Selain eceng gondok, lanjut Hendra, petani ikan juga dihadapkan pada fenomena pembalikan massa air (upwelling) yang berpotensi terjadi seiring perubahan cuaca. Soalnya, saat musim kemarau terkadang hujan masih tetap turun.
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan